Ah, muak juga melihat tingkah polah petinggi negeri ini. Ngomong B ternyata C, ngomongnya C ternyata Z.....weeeladalah. Terus kita mau percaya sama siapa...?
Sebagai warga negara yang baik, saya mencoba untuk melihat dengan hati yang dingin walaupun sebenarnya kepala ini terasa panas mau meledak....ha..ha...ha.
Ada yang bilang politik itu kejam.....contohnya kasus seorang petinggi partai yang di jadikan tersangka gara-gara nggak sesuai dengan keinginan sang Big Bos. Walaupun dia terlibat kasus yang besar, namun ada pertanyaan besar, kenapa hanya dia yang dijadikan tersangka. Mengapa yang lain tidak. Bahkan anak dari sang big bos yang juga telah disebut-sebut oleh tersangka utama, sampai sekarang masih bebas melenggang.....? Apakah ini bukti bahwa keadilan masih berpihak pada sang penguasa dan bisa diatur...? saya nggak tahu.
Ada yang bilang lagi.....bahwa politik itu busuk. Bahkan partai yang konon katanya bersih dan "suci" ...akhirnya harus meringkuk juga di hotel prodeo karena tersangkut kasus daging sapi. Sampai-sampai kita nggak habis pikir, bagaimana bisa partai yang begitu dibanggakan oleh para pemilihnya sebagai partai yang bersih dan kental sekali nuansa kegamaannya...bisa terjerumus di lembah nista itu...? Bahkan lebih hebatnya lagi, bukan hanya daging sapi yang terlibat dalam partai ini, melainkan juga daging-daging yang lain yang masih ranum dan menggiurkan. Tak tanggung-tanggung ...ada puluhan daging yang hidup yang dipuja oleh banyak pria hidung belang....terlihat dalam kasus ini. weleh...weleh...weleh.
Apa jangan-jangan politik itu bukan busuk tetapi bau wangi.....hmmmmmm. Lihat aja banyak para politisi yang dikelilingi oleh para wanita yang baunya wangi....dan harummmmm....he..he..he.
Ada lagi partai yang jargonnya anti korupsi, tapi malah jadi sarang korupsi. Partai yang jargonnya mengutamakan kepentingan rakyat....malah mau mencekik rakyat. Dengan jargon mau menyelamatkan APBN negara....mereka secara tidak langsung akan mencekik leher rakyat kecil...yang akan mati secara perlahan-lahan. Karena sogokan BLT yang akan diberikan hanya mampu menambah biaya beberapa bulan. Sedangkan kebutuhan hidup terus melambung tinggi. Sementara yang diatas sana berfoya-foya melakukan kunungan luar negeri yang nggak ada habis-habisnya. Dengan dalih studi banding, dengan seenaknya mereka menghabiskan uang negara.
Apakah mereka tidak mengingat bahwa kemunafikan itu akan diganjar dengan neraka ...bahkan neraka yang paling dalam. Sebagaimana disebutkan dalam Al Qur'an bahwa orang yang munafik akan ditenggelamkan ke dalam dasar neraka yang terdalam.....nauudzu billah min dalik. Apakah mereka tidak tahu...atau jangan-jangan mereka tahu tetapi tidak mau tahu karena kuatnya godaan daging-daging itu....? Wallohu alam bishawab. Semoga Alloh memberikan petunjuak kepada para pemimpin negeri ini di masa depan, sehingga Indonesia mampu menjadi negeri yang adil makmur dan sejahtera. Amiien.