Thursday, 29 March 2012

Mengapa Saya Berhenti Main Saham....?


Tulisan ini sekedar berbagi kepada teman-teman semua sesuai pengalaman saya selama saya main saham di Bursa Efek. Awalnya saya kira dengan main saham bisa mempercepat pendapatan saya. Target saya sih sebenarnya nggak muluk-muluk. Cukup mencapai 1 Milyar...setelah itu saya akan berhenti main saham. Namun kenyataannya tidak semudah yang kita bayangkan.

Pertama kali main saham saya menggunakan etrading securities dengan modal awal beberapa puluh juta. Tak disangka dalam jangka beberapa hari ada kenaikan hampir 20 % dari modal awal tersebut. Akhirnya saya menjadi ketagihan...bagaimana tidak, hanya beberapa hari saja sudah bisa menghasilkan 20 % apalagi kalau setahun ...pasti deh saya cepat kaya.

Sampai akhirnya terjadilah krisis ekonomi tahun 2008. Saham yang saya beli menyusut nilainya sampai tinggal 20 %. Pusing rasanya memikirkan nilai investasi yang tinggal 20% itu. Dalam waktu singkat kekayaan yang kita harapkan mampu menambah pendapatan...ternyata malah menyusut sampai segitu. Rasanya seperti kapok main saham. Ahh...saya berhenti aja deh...daripada pusing terus mikirin saham.

Namun saya nggak mau menyerah. Ketika harga saham rendah-rendahnya...saya beranikan diri pinjam bank untuk membeli saham yang saya incar. Ternyata dugaan saya tidak meleset. Sekitar 1 tahun setelah krisis, saham yang saya beli akhirnya meningkat sampai 300%. Alhamdulillah...hitung-hitung akhirnya balik modal juga ya. Terus kenapa kok saya berhenti main saham...kan sudah untung...mengapa nggak dilanjutin aja....?

Begini ceritanya. Konsep hidup saya berubah total sejak melihat kasus City bank yang melibatkan Melinda Dee. Ternyata memang ekonomi kapitalis itu hanya mengejar profit tanpa peduli bagaimana caranya. Entah itu memeras, memaksa, mengintimadasi dan lain-lain. Ditambah lagi saya baca buku Think Dinar terbitan Asma Nadia. Yang membahas kebobrokan ekonomi kapitalis yang dikomandani oleh Dollar sebagai mata uang dunia.....membuat saya semakin yakin bahwa main saham ....kurang "berkah" dalam hidup saya.

Saham sebenarnya sebuah alat untuk menambah modal bagi perusahaan yang telah go public. Namun kenyataannya saham banyak dimainkan secara spekulatif oleh para pemilik modal besar. Betapa mudahnya para pemilik modal besar untuk menaikkan atau menurunkan harga saham. Sehingga mereka bisa mendapatkan profit cepat secara instan.

Selain itu, setiap orang yang main saham...biasanya hidupnya nggak tenang. Setiap hari deg degan. Jangan-jangan saham nya turun. Nah inilah yang menurut saya kurang berkah. Rezeki yang berkah adalah rezeki yang membuat hati kita tenang dan tenteram. Menambah rasa syukur kita kepada Allah dan juga membuat kita lebih tekun beribadah dan beramal. Namun psikologi main saham....sebagian besar membuat pelakunya menjadi tidak tenang. Apalagi kalau tiba-tiba krisis.....wow banyak sekali yang stres bahkan sampai bunuh diri.

Makanya buat teman-teman yang masih main saham....coba anda renungi seperti itukah hidup anda saat ini....? Kalau anda masih bisa hidup tenang dengan cara main saham..ya silahkan diteruskan. Namun bila anda merasa kurang tenang, sering deg-degan.....ya lebih baik berhenti saja main sahamnya. Masih banyak kok usaha yang lebih baik dan membuat hati tenang dan bahagia.

Lagian kalau main saham...uang hanya berputar ditingkat atas saja. Lain halnya bila kita usaha di sektor riil...selain bisa memberdayakan masyarakat, uang yang diputar juga bisa sampai ke masyarakat bawah.

Demikian alasan mengapa saya berhenti saham. Tulisan ini bukan bermaksud untuk menggurui hanya sekedar berbagi pengalaman saja. Semoga bermanfaat.

6 comments:

  1. Kan namanya juga usaha ya pak??ada pasang surutnya..

    ReplyDelete
  2. Betul...ya sekedar berbagi biar bisa mendapatkan tambahan wawasan tentang main saham dan ekonomi kapitalis. Trims atas kunjungannya

    ReplyDelete
  3. intinya seh , gmn jantung ajah kuat nya gmn...klo smua org indo ga maen saham , ribet juga...kita bakal ktinggalan ma negara maju..

    ReplyDelete
  4. sebenarnya pasnya orang main(berinvestasi) saham dan juga buka usaha di sektor riil

    ReplyDelete
  5. waduh saham itu kan buat modal usaha bagi perusahaan yang bergerak di sektor riil juga,, dimana keberadaan perusahaan2 itu kemudian yang akan membuka lapangan kerja dan mengentaskan kemiskinan,, kalo bicara masalah kapitalist itu mungkin lebih ke arah mentalitas yang salah,,

    ReplyDelete
  6. Memutar uang di sektor riil tidak mudah juga pak.Banyak penipu dan pemeras juga.Entah itu karyawan sendiri,aparat korup sampai preman pasar.

    ReplyDelete

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.