Sunday, 13 May 2012

Pengalaman Mengendarai Suzuki Ertiga


Sebenarnya sih ingin ikutan test drive ertiga di ambarukmo plaza beberapa waktu yang lalu. Namun karena nggak sempat akhirnya cuman bisa lihat pamerannya di Indo grosir Yogya. Kelihatannya sih cukup lumayan nyaman ertiga ini. Terutama yang versi terlengkap dengan harga sekitar 170 jutaan. Tapi karena nggak langsung bisa merasakan ketika mengendarai ertiga...akhirnya saya browsing di internet dan menemukan artikel di oto.detik.com yang kebetulan melakukan test drive di Bali. Bagi teman-teman yang ingin mengetahui rasanya mengendarai ertiga silahkan simak ya:

Jadi Penumpang Belakang Suzuki Ertiga

Jakarta - Kehadiran MPV 7 penumpang Suzuki Ertiga tentunya menambah warna pasar mobil Indonesia. Dan untuk membuktikan kendaraan Ertiga sebagai mobil keluarga, Suzuki memberikan kesempatan mengendarai Ertiga dalam acara media test drive Suzuki Ertiga pada 17-19 April 2012 di Bali.

Untuk test drive kali ini Suzuki menyediakan 13 Ertiga tipe GX yang merupakan tipe paling lengkap.

Penampilan Suzuki Ertiga cukup memukau dengan ground clearance yang lebih pendek dari kompetitor namun dengan ukuran yang lebih panjang dan lebih lebar.

Nah, sebelum berada di balik kemudi MPV yang didatangkan langsung dari India itu, seharusnya ulas sisi kenyamanan kabin penumpangnya khususnya ketika berada di kursi baris ketiga. Sanggupkah kursi baris ketiga menciptakan rasa nyaman pada penumpangnya.

Sesampainya di bandara Ngurah Rai Bali, Selasa 17 April 2012 lalu detikOto langsung memilih kursi paling belakang Ertiga GX. Blek!

Akses ke kursi baris ketiga tidak terasa sulit. Soalnya kursi baris kedua sudah mengaplikasikan kursi geser secara manual hingga 240 mm. Adjusment tersebut diklaim terpanjang di kelasnya.

Duduk di kursi belakang, ruang lutut tidak terasa sempit. Soalnya kursi kedua bisa didorong ke depan. Untuk penumpang tinggi badan 168 cm lumayan lega.

Seperti yang dijanjikan, kursi ketiga cukup menampung 2 penumpang orang dewasa. Lebih dari itu, sempit sekali seperti kompetitornya. Sedangkan jarak kepala dengan atap agak jauh. Secara konsep cukup memberikan kesan lega.

Asyiknya kursi baris ketiga sudah tersemat seat belt. Di bagian kiri dan kanan juga tersedia cup holder.

Tapi sayangnya sandaran kursi baris ketiga agak pendek. Kalau ada penumpang dengan tinggi badan 175 cc, dapat dipastikan punggungnya melebihi sandaran kursi.

Namun hal itu terbantu dengan head rest yang bisa naik-turun secara manual. Sedangkan kualitas bahan yang membalut kursi cukup baik. Kombinasi warna cokelat tua, dan krem sangat serasih dan membuat kesan lega.

13 Ertiga pun meliuk-liuk menuju Metias Resto untuk lunch. Setelah makan siang, Ertiga GX itu tancap gas ke hotel Laguna di Nusa Dua. Dalam perjalanan, sistem pengedap suara MPV Ertiga GX cukup mumpuni. Suara dari luar pun tidak terlalu terdengar hingga kabin penumpang, sehingga kabin Ertiga GX mampu menghasilkan sebuah kenyamanan.

Kemampuan Ertiga GX tidak sampai di situ. Kenyamanan kabin penumpang terasa cukup ketika suspensi belakang Torsion Beam with Coil Spring bekerja sangat baik. Ketika mobil beraksi di tikungan dan jalan bergelombang, kondisi kabin belakang masih cukup nyaman. Sayang selama perjalanan kami tidak bertemu jalanan rusak hingga bebatuan.

Tapi tak jarang lubang besar dan kecil menghiasi perjalanan kami. Beruntung kedua suspensi belakang bagi detikOto mampu meredam getaran, sehingga kabin belakang masih cukup nyaman dan tidak mentul-mentul.

Perjalanan terus berlanjut, dan terik matahari pulau Dewata terus menemani perjalanan 13 MPV Ertiga siang itu. Melirik MID, suhu luar mencapai 36 derajat celcius. Sayangnya hawa panas terasa di kabin belakang.

Kelemahan itu karena tidak tersedia double blower yang biasa tersemat di bagian tengah atas kabin penumpang. Meski kipas AC diputar di skala 3 dengan suhu terdingin, ternyata tidak membantu meredam rasa panas di kabin belakang. detikOto agak berkeringat siang itu.

Beruntung roof lining sudah dilapisi dengan bahan keras yang dilapisi kain lembut. Jadi suhu panas sedikit diredam oleh komponen tersebut. Bayangkan jika tidak ada komponen itu, suhu kabin penumpang khusus bagian paling belakang tentu bakal terasa sangat panas seperti di dalam sauna, dan tentu saja mengurangi kenyamanan penumpang.

Alangkah baiknya MPV Ertiga yang dikembangkan untuk keluarga itu dilengkapi dengan blower tambahan seperti kompetitor. Setidaknya bakal membantu mendinginkan suhu kabin penumpang. Ya, mungkin harus menunggu beberapa bulan lagi.

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.