Thursday 4 September 2014

Inilah Kisah Masa Kecil Ketua KPK Abraham Samad Pernah Korupsi

Mendidik anak tentang sikap anti korupsi memang harus dimulai sejak dini. Ketika kita mengetahui anak kita melakukan hal yang tidak terpuji apalagi sampai mengambil barang orang lain ataupun yang bukan haknya, menjadi tanggung jawab orang tua untuk memarahinya dan mencegah agar tidak diulangi perbuatan itu lagi. Sehingga dalam alam bawah sadar si anak, akan tergambar jelas bahwa korupsi memang tidak boleh dilakukan karena tindakan itu memalukan dan membuat marah semua orang.

Seperti kisah masa kecil ketua KPK Abraham Samad ketika waktu kecil mengambil kapur di sekolahnya. Dan ketika ibunya mengetahui langsung mendapatkan marah besar. Bagaimana kisah ini lebih detailnya, simak artikel yang saya kutip dari detik.com berikut ini:


Jakarta - Ketua KPK Abraham Samad membagi kisahnya mengenai perilaku anti korupsi ketika ia masih kecil. Ia mengaku dididik untuk selalu jujur oleh kedua orangtuanya dalam kehidupan sehari-hari. Saat masih duduk di bangku Sekolah Dasar, Samad menceritakan pernah mengambil 5 batang kapur tulis dari kelasnya. Ia melakukannya karena semua teman-temannya melakukan hal yang sama. "Dan waktu itu guru kami membiarkan. Mungkin karena dia menganggap kapur tulis itu bukan sesuatu yang berharga," kata Samad dalam diskusi Serial Seminar Guru Besar UI di Kampus UI, Jl Salemba Raya, Jakarta Pusat, Selasa (26/11/2013). Samad lalu meletakkan 5 batang kapur tulis itu di depan papan tulis di rumahnya. 

Namun betapa kagetnya ia ketika sang ibunda mengetahui perbuatan Samad. Bundanya memarahi Samad habis-habisan. "Ibu saya marah besar. Saya diminta harus kembalikan kapur tulis ini besoknya dan tidak menggunakannya sedikitpun," ucapnya. Sepulang sekolah pada keesokan harinya, lanjut Samad, ibunya mengecek isi tasnya kembali. Beliau memastikan bahwa kapur tersebut telah dikembalikan ke sekolah. "Jangan sekali-kali kau ulangi lagi. Tahu tidak, kau itu telah mengambil barang yang bukan hakmu," kata Samad menirukan ucapan ibunya kala itu.

Menurut Samad, pendidikan karakter semacam itu sangat penting untuk menumbuhkan bibit jujur dalam diri anak. Meski melalui hal kecil, namun hal itu akan melekat hingga dewasa. "Orang tua kita bukan doktor, bukan profesor tapi bisa memberikan pendidikan karakter pada anaknya," tutupnya.

Demikian kisah masa kecil Abraham Samad, semoga menjadi inspirasi bagi kita para orang tua untuk mendidik anak anti korupsi. 

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.