Friday, 2 July 2010
Gonjang-ganjing rekening "gendut" sang Jenderal..?
Kadang saya merenung dalam hati....kenapa harus rekening gendut yang dipersoalkan..? Kenapa nggak rekening "kurus" saja...? Walaaah....masa rekening kurus dipersoalkan....nggak ada yang minat tuh media masa....kurang seru...!!! Lagian yang rekening kurus ..pasti lebih banyak lagi.....he..he..he
Tapi memang bangsa ini harus banyak belajar lagi. Untuk mengelola birokrasi yang bersih dari KKN diperlukan pengorbanan dan perjuangan yang tidak sedikit. Namun bisa dipastikan dengan terciptanya birokrasi yang bersih....pastilah kesejahteraan rakyat akan meningkat...???(maksudnya : yang diatas ya...kalo yang dibawah ya...sama aja).
Seharusnya ada lembaga yang lebih tinggi lagi yang bisa mengawasi POLRI dan lembaga hukum lainnya. Sehingga bila ada yang salah...gampang untuk mengadilinya...atau menyelidikinya. Lha ini...yang salah POLRI...yang menyelidiki Polri juga.....apa kata dunia....???
Jelas saja ...nggak maju-maju penyelidikannya.....masa mau menghancurkan diri sendiri...??? Nggak mungkin kan.
Makanya sampai ada gerakan dukung tempo di facebook. Mungkin masyarakat sudah saking geram dan jengkel dengan sikap POLRI ini.
Sebenarnya publik sangat berharap sama lembaga yang satu ini "KPK". Namun sepertinya KPK lagi mlempem nih. Pimpinannya dikriminalkan...tanpa suatu argumen yang jelas dan rasional.
Weleh-weleh...semoga aja gonjang -ganjing rekening GENDUT sang Jenderal ini cepat tuntas. Dan POLRI profesional melakukan penyidikan.....Semoga aja POLRI jadi lebih bersih.......
Ingin tahu berita tentang rekening gendut sang Jenderal ini lebih lanjut simak artikel berikut yang saya kutip dari Tempo interaktif:
Inilah Polisi yang Disebut Memiliki Rekening Gendut
TEMPO Interaktif, Jakarta - Markas Besar Kepolisian RI menelusuri laporan transaksi mencurigakan di rekening sejumlah perwira polisi yang dilaporkan oleh Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan (PPATK). Berikut ini sebagian dari transaksi yang dicurigai PPATK itu.
1. Inspektur Jenderal Mathius Salempang, Kepala Kepolisian Daerah Kalimantan Timur
Kekayaan: Rp 8.553.417.116 dan US$ 59.842 (per 22 Mei 2009)
Tuduhan:
Memiliki rekening Rp 2.088.000.000 dengan sumber dana tak jelas. Pada 29 Juli 2005, rekening itu ditutup dan Mathius memindahkan dana Rp 2 miliar ke rekening lain atas nama seseorang yang tidak diketahui hubungannya. Dua hari kemudian dana ditarik dan disetor ke deposito Mathius.
"Saya baru tahu dari Anda."
Mathius Salempang, 24 Juni 2010
2. Inspektur Jenderal Sylvanus Yulian Wenas, Kepala Korps Brigade Mobil Polri
Kekayaan: Rp 6.535.536.503 (per 25 Agustus 2005)
Tuduhan:
Dari rekeningnya mengalir uang Rp 10.007.939.259 kepada orang yang mengaku sebagai Direktur PT Hinroyal Golden Wing. Terdiri atas Rp 3 miliar dan US$ 100 ribu pada 27 Juli 2005, US$ 670.031 pada 9 Agustus 2005.
"Dana itu bukan milik saya."
Sylvanus Yulian Wenas, 24 Juni 2010
3. Inspektur Jenderal Budi Gunawan, Kepala Divisi Profesi dan Pengamanan Kepolisian
Kekayaan: Rp 4.684.153.542 (per 19 Agustus 2008)
Tuduhan:
Melakukan transaksi dalam jumlah besar, tak sesuai dengan profilnya. Bersama anaknya, Budi disebutkan telah membuka rekening dan menyetor masing-masing Rp 29 miliar dan Rp 25 miliar.
"Berita itu sama sekali tidak benar."
Budi Gunawan, 25 Juni 2010
4. Inspektur Jenderal Badrodin Haiti, Kepala Divisi Pembinaan Hukum Kepolisian
Kekayaan: Rp 2.090.126.258 dan US$ 4.000 (per 24 Maret 2008)
Tuduhan:
Membeli polis asuransi pada PT Prudential Life Assurance Rp 1,1 miliar. Asal dana dari pihak ketiga. Menarik dana Rp 700 juta dan menerima dana rutin setiap bulan.
"Itu sepenuhnya kewenangan Kepala Bareskrim."
Badrodin Haiti, 24 Juni 2010
5. Komisaris Jenderal Susno Duadji, mantan Kepala Badan Reserse Kriminal
Kekayaan: Rp 1.587.812.155 (per 2008)
Tuduhan:
Menerima kiriman dana dari seorang pengacara sekitar Rp 2,62 miliar dan kiriman dana dari seorang pengusaha. Total dana yang ditransfer ke rekeningnya Rp 3,97 miliar.
"Transaksi mencurigakan itu tidak pernah kami bahas."
(M. Assegaf, pengacara Susno, 24 Juni 2010)
6. Inspektur Jenderal Bambang Suparno, Staf pengajar di Sekolah Staf Perwira Tinggi Polri
Kekayaan: belum ada laporan
Tuduhan:
Membeli polis asuransi dengan jumlah premi Rp 250 juta pada Mei 2006. Ada dana masuk senilai total Rp 11,4 miliar sepanjang Januari 2006 hingga Agustus 2007. Ia menarik dana Rp 3 miliar pada November 2006.
"Tidak ada masalah dengan transaksi itu. Itu terjadi saat saya masih di Aceh."
Bambang Suparno, 24 Juni 2010
Sumber: Majalah Tempo, Sumber Tempo, Laporan Harta Kekayaan Pejabat Negara
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Didik sugiarto
- Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment