Wednesday, 22 July 2009
Mengapa Teroris Mengincar JW Marriott & Ritz Carlton?
JI Diduga Dalangi Bom Marriott & Ritz Carlton
Sekelompok anggota muda kelompok radikal Jemaah Islamiyah (JI) kemungkinan berada di balik ledakan bom di Hotel JW Marriott dan Ritz Carlton.
Mereka merupakan sekelompok anggota garis keras yang tidak setuju dengan pandangan para pemimpin JI.
Hal itu disampaikan Dr Carl Ungerer, direktur proyek keamanan nasional Australia, Australian Strategic Policy Institute seperti dilansir harian Australia, News.com.au, Jumat (17/7/2009).
“Sekelompok kecil garis keras yang tidak menerima pandangan beberapa kepemimpinan JI bahwa mereka melangkah menuju fase konsolidasi,” kata Dr Ungerer.
Dikatakannya, beberapa anggota JI garis keras tersebut bisa saja telah bebas dari penjara belum lama ini.
“Dan mereka yakin bahwa kelanjutan aksi pengeboman merupakan satu-satunya cara agar mereka mencapai tujuan politik mereka,” tutur Dr Ungerer.
Ditandaskannya, kelompok tersebut lebih menyukai aksi pengeboman. Dan mereka “memiliki kemampuan untuk melakukan hal seperti ini,” pungkasnya.
Kedubes Asing Diminta Waspada Serangan
Kedutaan-kedutaan besar asing di Ibu Kota diminta mewaspadai serangan susulan kelompok teroris. Sebab, sangat dimungkinan mereka menjadi sasaran berikutnya.
“Rencana mereka selanjutnya bisa jadi adalah kedutaan. Jadi perlu diwaspadai,” kata pengamat terorisme Al Chaidar saat okezone meminta pendapatnya, Jumat (17/7/2009).
Menurut dia, sasaran yang dituju para teroris selalu berulang. “Saya kira ini sudah jadi tradisi mereka, bahwa sasarannya selalu berulang. Dulu JW Marriot, sekarang JW Marriot lagi,” kata Al Chaidar.
Itu dilakukan kelompok teroris karena mereka tidak memiliki banyak pilihan sasaran. “Misalnya waktu 11 September 2001, mereka sampai mengirim beberapa pesawat ke sana,” ujar dia.
Yang dikhawatirkan, lokasi-lokasi tersebut akan menjadi sasaran permanen dari para teroris. “Karena bagi mereka ini adalah lambang. Jadi mungkin saja mereka (hotel-hotel) itu harus ganti nama,” cetus dia.
“Karena itu adalah simbol di mana orang-orang Yahudi tinggal, atau juga orang-orang Amerika,” tambahnya.(jri)
Mengapa Teroris Mengincar JW Marriott & Ritz Carlton?
Hotel JW Marriott dan The Ritz Carlton Kuningan, Jakarta, menjadi sasaran aksi teror Jumat pagi tadi. Hal ini adalah kejadian keduakalinya bagi JW Marriott.
Mengapa teroris mengincar kedua tempat tersebut?
“Kedua hotel tersebut adalah hotel besar yang memiliki cabang di seluruh benua. Secara otomatis, kejadian ini akan menjadi perbincangan di seluruh penjuru dunia,” ujar pengamat intelijen AC Manulang saat berbincang dengan okezone, Jumat (17/7/2009).
Manulang berpendapat, upaya ini dilakukan teroris untuk menunjukkan eksistensinya. Terlebih, lanjut Manulang, tindakan ini dilakukan untuk melawan liberalisme Amerika Serikat. “Dia ingin tindakanya tersebut menjadi pemberitaan dan perbincangan utama,” tandasnya.
Sebagaimana diketahui, Hotel JW Marriott sudah dua kali menjadi korban aksi teror. Sebelum kejadian ini, hotel yang kerap dijadikan tempat menginap WNA itu juga pernah meledak pada 2003 silam dan menewaskan sejumlah orang.
Sedangkan The Ritz Carlton adalah hotel yang memiliki cabang di sejumlah negara. Dalam waktu dekat, hotel tersebut juga akan menjadi tempat bermalam tim sepakbola Mancester United saat bertandang ke Indonesia untuk menggelar pertandingan persahabatan dengan Tim Nasional Indonesia. (teb)
Pelaku Bom, Anggota JI yang Sakit Hati
Pemberitaan ledakan bom di dua hotel Jakarta, menjadi pemberitaan hangat di Australia. Analis Negeri Kanguru itu menyatakan, anggota muda kelompok militan Jamaah Islamiyah (JI) yang sakit hati dengan kebijakan organisasinya, diduga sebagai aktor di balik ledakan itu.
“Kelompok kecil di Jamaah Islamiyah yang kecewa, mungkin adalah pelaku pemboman,” ungkap Carl Ungerer, penasihat keamanan nasional dari Australian Strategic Policy Institute seperti dikutip News.com.au, Jumat (17/7/2009).
Menurut Ungerer, kelompok kecil ini tidak sependapat dengan pandangan sebagian besar pemimpin JI, terkait kebijakan konsolidasi organisasi itu.
Dia menambahkan, beberapa anggota muda JI sudah dibebaskan dari penjara di beberapa negara, belakangan ini.
“Mereka meyakini perlu ada kelanjutan aksi bom sebagai satu-satunya cara untuk mencapai tujuan politik mereka,” paparnya.
(mbs)
Teror Bom Akan Berlanjut, BIN Diminta Waspada
Ledakan yang terjadi di Hotel JW Marriott dan Hotel The Ritz Carlton mengejutkan sejumlah pihak. Pemerintah terutama Badan Intelijen Negara (BIN) diminta untuk lebih waspada.
“Teror ledakan masih akan berlanjut. Pemerintah dalam hal ini BIN dan polisi harus lebih waspada,” ujar pengamat intelijen AC Manulang saat berbincang dengan okezone, Jumat (17/7/2009).
Menurut dia, peristiwa ledakan yang terjadi di dua hotel tersebut menandakan bahwa aparat pemerintah kecolongan oleh kelompok teror. “Ini jelas BIN kecolongan. BIN dan polisi harus evaluasi total agar kejadian serupa tidak terulang kembali,” tandasnya.
Manulang menduga, aksi teror ini dilakukan kelompok yang menentang kapitalisme Amerika yakni komplotan Noordin M Top. “Sampai saat ini dia belum tertangkap dan anak buahnya masih berada dimana-mana,” tegasnya.
Sebagaimana diketahui, sekira pukul 07.50 WIB pagi tadi ledakan terjadi di dua tempat tersebut. Akibat kejadian ini, sedikitnya sembilan orang tewas dan puluhan warga lainnya luka-luka. (teb)
sumber: okezone
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Didik sugiarto
- Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.
No comments:
Post a Comment