Masih ingat kemarin kita memakai baju batik sebagai peringatan hari batik nasional?...Ternyata selain hari batik nasional...kemarin adalah hari kelahiran seorang tokoh perdamaian dunia...Mahatma Gandhi. Berikut aku sampaikan artikel tentang hari kelahiran tokoh tersebut.
Peringatan Kelahiran Mahatma Gandhi
Sang Inspirator Perdamaian Dunia
Hari ini, tepatnya 2 Oktober 2009, genap 140 tahun kelahiran Mahatma Gandhi, pemimpin spiritual dan politikus tersohor India. Filosofinya tentang kesederhanaan dan aksi tanpa kekerasan tidak hanya menginsipirasi, namun banyak dianut berbagai kalangan.
Dalam rangka peringatan Hari International Day of non-Violance atau ulang tahun Gandhi ke-140, Presiden AS Barack Obama mengungkapkan kekagumannya kepada pemimpin spiritual India Mohandas K Gandhi.
“Saya terinspirasi oleh pencapaian Gandhi. Amerika berutang terima kasih kepada Gandhi, karena kita juga telah memiliki akar di India. Demikian pula dengan aksi perdamaian dan sosial yang ia lakukan untuk memimpin kemerdekaan negaranya,” ujar Obama di Kopenhagen, Denmark, Jumat (2/10).
Menurutnya, AS bergabung dengan rakyat India merayakan kelahiran seorang pria yang mengabdikan hidupnya untuk mewujudkan keadilan, toleransi dan menciptakan perubahan melalui cara-cara antikekerasan.
Mohandas Karamchand Gandhi lahir di Porbandar, Gujarat, India, 2 Oktober 1869. Ia adalah orang penting dalam Gerakan Kemerdekaan India. Dikenal dengan sebutan ‘Mahatma atau ‘jiwa agung’, Gandhi adalah aktivis tanpa kekerasan, yang mengusung gerakan kemerdekaan melalui aksi demonstrasi damai.
Gandhi mengajarkan pentingnya memperjuangkan sesuatu berdasarkan kebenaran (satyagraha). Perjuangan itu juga harus berada di jalan yang benar dan bermoral. Gandhi juga mengajarkan kesetaraan bagi semua pihak lewat ajaran sarvodaya (kebangkitan bagi semua pihak) dan swadeshi, kemampuan untuk memenuhi kebutuhan sendiri.
Demikian pula ajaran non-kekerasan (ahimsa) yang menurut Gandhi, bukan tanda kelemahan, namun ideal tertinggi, yang diperuntukkan bagi mereka yang kuat dan pemberani.
Ajaran ahimsa menginspirasi banyak tokoh dunia. Sebut saja King, pastur Gereja Baptis Avenue Dexter, Alabama, yang membantu membebaskan Amerika dari racun diskriminasi sosial dan tanpa kekerasan mengubah gerakan hak-hak sipil di Amerika. W.E.B Du Boid juga pernah atas nama Asosiasi Nasional untuk Kemajuan Orang Berkulit Berwarna (NSSCP) mengundang Gandhi berkunjung ke Amerika.
Mereka berhasil memperlihatkan kepada dunia bahwa gerakan masyarakat sipil yang menerapkan prinsip-prinsip ahimsa mampu mematahkan dominasi dan cengkraman kekuasaan diskriminatif yang mengutamakan kekerasan.
Mengagumkan! Demikianlah ajaran Gandhi, hingga membuat orang seperti Nelson Mandela bertahan dari penindasan politik apartheid Afrika Selatan. Mandela mengakui, kekuatan moralitas ajaran Gandhi, bisa membuatnya melaksanakan idenya tanpa kekerasan.
Seumur hidup ketika dia memerintah, tidak ada balas dendam terhadap bangsa kulit putih. Padahal, sebelumnya, ia adalah salah seorang penentang politik apartheid.
Kemudian Pendeta Martin Luther King, Jr., Ph.D, pemimpin terpenting dalam sejarah Amerika Serikat serta sejarah non-kekerasan pada zaman modern, dianggap sebagai pahlawan dan pencipta perdamaian dunia.
King adalah seorang pendeta di Montgomery, Alabama yang berjuang melawan diskriminasi rasial. Dalam seluruh aksinya, ia mengikuti prinsip-prinsip Gandhi untuk menghindari kekerasan. King tidak hanya berjuang melawan diskriminasi orang-orang kulit hitam, tetapi juga menentang tanah milik dan Perang Vietnam.
Begitu agung sehingga UNESCO merayakan hari lahir Gandhi yang ke-125 dengan tahun Toleransi Internasional. Komite Nobel Perdamaian Norwegia pun menyesal karena tidak menganugerahkan Gandhi Hadiah Nobel Perdamaian, walau sempat dinominasikan pada 1937 dan 1948. Penyesalan itu kemudian ditebus dengan Nobel Perdamaian pada Dalai Lama, pemimpin Tibet, dengan ucapan, sekaligus mengenang Gandhi.
Bagaimana di Indonesia? Ajaran Gandhi ternyata juga telah menginspirasi masyarakat di Tanah air. Sebut saja Gedong Bagoes Oka, perempuan yang akhirnya mendirikan Ashram Gandhi di Candi Dasa, Bali sebagai pusat pendidikan dan pengamalan ajaran-ajaran Gandhi.
Sedangkan Wakil Presiden M Jusuf Kalla disebut-sebut juga telah mempraktikkan ajaran Gandhi secara utah. Hal itu diungkapkan seorang tokoh masyarakat Indonesia keturunan India, J Singh King. Menurutnya, hal itu terlihat dari langkah JK dalam menyelesaikan berbagai konflik di Poso, Ambon, dan Aceh dengan cara ahimsa.
Selain itu, JK juga selalu mendengungkan untuk berdiri di atas kaki sendiri dengan mencintai dan menggunakan produk dalam negeri. Menurut JS King, hal ini merupakan kata lain dari ajaran Swadesi.
Sedangkan anjuran JK untuk melakukan semua tugasnya dengan ketulusan adalah inti dari ajaran Satyagraha. "Saya yakin, beliau (Wapres) banyak membaca ajaran Gandhi," kata JS King.
Gandhi memberi teladan bahwa sepanjang hidup seseorang boleh menjadi penentang tapi tidak melalui cara kekerasan. "Setiap manusia dilahirkan bebas dan sama dalam hak dan kehormatan." Itulah isi ayat pertama Deklarasi Hak Asasi Manusia Internasional yang secara resmi diakui PBB sebagai warisan Gandhi bagi dunia.
sumber : inilah.com
No comments:
Post a Comment