Monday, 15 December 2008

Mau Jadi Apa? Pilih Pistol, uang atau kitab suci

(sebuah anekdot sufi)


Ada sebuah tradisi yang unik di ketika seorang anak kecil yang sudah mulai bisa berdiri. Tradisi ini entah terjadi di daerah mana yang pasti di Indonesia.


Kalau di Tibet tradisi seperti ini untuk menentukan seorang Lama atau pemimpin spiritual Tibet. Biasanya anak tersebut disodori beberapa barang peninggalan Lama sebelumnya dan disuruh memilih. Kalau ternyata anak ini memilih barang-barang yang persis dengan yang dimiliki lama sebelumnya, berarti anak ini adalah pemimpin spiritual yang berikutnya.


Lain di Tibet lain pula di Indonesia……

Kisah ini dimulai dari sebuah tradisi yang sudah turun temurun di Indonesia. Seorang balita yang sudah mulai berjalan, biasanya di sodori beberapa barang antara lain; pistol, uang, dan kitab suci. Mengapa begitu?

Hal itu adalah untuk menentukan bakat ataupun ketertarikan si anak nantinya bila menginjak dewasa, sehingga orang tua bisa membantu membimbingnya.


Bila si anak mengambil uang,ini berarti bahwa anak tersebut kalau besar nanti akan menjadi pengusaha. Tahu kan kalau pengusaha pasti banyak uangnya (kalau tidak banyak hutang he...he...he..)..... So si anak mengambil uang sebagai pilihan utama nya.

Gimana kalau anak mengambil Pistol?


Bila anak mengambil pistol itu berarti bahwa anak ini ingin menjadi tentara atau polisi yang sering menggenggam pistol.


Kalau si anak mengambil kitab suci artinya apa?

Si anak ini kalau besar akan menjadi tokoh agama yang menyebarkan ajaran kitab suci kepada umatnya.

Pernah terjadi suatu saat seorang anak yang menjalani tradisi tersebut diatas ternyata mengambil tidak hanya satu tetapi ketiga-tiganya. Lalu apa artinya ya? Pertama anak ini mengambil pistol, kemudian mengambil uang dan yang terakhir menggenggam kitab suci?........Waaah apa ya artinya?....


Itu berarti si anak kalau dewasa akan menjadi politisi?......Lho kok bisa!....Lihatlah politisi kita banyak kan yang menggenggam pistol untuk memaksakan kehendaknya agar dapat duit. Dan tidak jarang mereka mengatasnamakan agama tertentu untuk sekedar menarik simpati saja bukan?


Demikian kisah yang dapat saya sampaikan semoga menginspirasikan kita semua untuk berbuat yang terbaik dalam hidup kita.


Salam sukses dan bahagia yang luaaar biasa!

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.