Sunday, 19 April 2009
Apoteker TOB ( Think out of box) : berpikirlah keluar dari kotak
Kalo disingkat ya…apoteker TOB. Apoteker yang berpikir keluar dari kotak. Apa ada ya…?
Sudah lama aku mau menulis tentang apoteker. Ini mengingatkan ku kembali memori lama waktu masih di Ismafarsi dulu. Dimana begitu menggebu-gebunya para calon apoteker untuk memperjuangkan nasib apoteker…..(mungkin nasibnya sendiri kali).
Sebenarnya dimana letak kesalahan apoteker?
Menurutku menjadi apoteker bukanlah kesalahan…tapi merupakan tanggung jawab..hah?!!!....... artinya apa……apoteker yang nanggung….isfi yg jawab…lho keliru juga …….. yang benar nih apoteker itu “hanya” suatu fase dalam kehidupan seseorang yang harus dilewati.
Yah… kehidupan memang terus berjalan…entah anda seorang apoteker yang sukses dengan gaji puluhan juta perbulan……atau bahkan anda hanyalah seorang apoteker dengan gaji dibawah 1 juta perbulan. Itu kalau diukur dari nilai gajinya lho. Tapi apakah hanya uang saja yang bisa mengukur tingkat kesuksesan seseorang?........Apakah kalo gajinya sudah gede..pasti bahagia ?.........
Suatu saat aku pernah bertemu dengan seorang apoteker di kota J. Dia bercerita bahwa gajinya sebulan hanya 900 rb rupiah saja. Padahal di ISFI nya standar minimal 1 jt. Wah dikit banget tuh…..coba anda bayangkan …..menurut pemerintah saja ukuran miskin seseorang itu kalo punya penghasilan dibawah 2 juta.Lha ini malah dibawah 1 jt. Siapa yang salah nih…?
Lain halnya seorang teman dari daerah pinggiran bercerita tentang bisnisnya. Maklum teman ini seorang yang ulet dalam bisnis. Dia hanya sempat menjadi karyawan sebuah apotek selama kurang lebih 2 tahun. Kebetulan apoteknya itu yg punya seorang perawat atau mantri. Di situ dia hanya datang sesekali…sambil ngecek sana ..ngecek sini…tanda tangan sana …tanda tangan sini…pokoknya gitu deh. Kerja sehari …gaji sejuta. Boleh datang boleh juga tidak…pokoknya terserah. Kalau istilah kerennya …ya apoteker tekab. Teken…terus kabuuuuuur.
Pertama-tama sih keliatannya enak. Bagaimana nggak enak …nggak usah kerja….paling sebulan sekali datang sambil ambil gajian. Tapi setelah dipikir-pikir….apa enaknya sih seperti itu. Dia coba bandingkan dengan pemilik apoteknya yg seorang perawat itu. Dengan omzet rata-rata 30 jt perbulan , dia bisa mengantongi keuntungan minimal 10 juta perbulan. Kok bisa…. Ya bisa…….pakai ilmu swamedikasi plus-plus……..yang akan aku tulis di artikel selanjutnya.
Dengan melihat itu semua teman ini jadi “panas” dan mulai berpikir bagaimana aku bisa seperti perawat itu. “Masa apoteker nggak bisa” gumanya waktu itu.
Akhirnya dengan kebulatan tekad dan sedikit modal….mulailah dia merintis usaha sendiri. Dimulai dari toko obat kecil-kecilan di desanya. Ukuran 2x3 meter. Dia mulai memberikan pelayanan langsung kepada masyarakat sekitar. Dia pakai tensi meter, pengukur denyut jantung, dll….pokonya hamper mirip dokter lah. Lho nggak takut diprotes dokter?.....Ah itu urusan belakangan..he..he..he
Ternyata respon masyarakat sekitar sangat luar biasa. Bayangkan dengan membeli obat langsung di toko obatnya ini, masyarakat mampu menghemat biaya periksa dokter yang mencapai puluhan ribu.
Tahu nggak setiap hari pasien yang berobat di tempatnya ini mencapai puluhan orang. Bahkan setiap pagi dan sore hari selalu saja ada orang yang antri untuk diperiksa langsung oleh apoteker ini. Sampai-sampai ..dokter yg praktek didekat toko obatnya menjadi iri dan jengkel.
Berapa penghasilannya?....Yah kalo dihitung perorang sih…paling cuman 6 rb atau 10 rb per orang. Namun karena jumlahnya banyak…..sehari dia bisa mencapai omzet sampai 1 juta rupiah. Sedikit yah…….jangan lihat omzetnya dulu. Tapi lihat pula berapa labanya. Terrnyata laba yg ia peroleh adalah hampir separohnya, yaitu rata-rata 500 rb perhari. Lha kalo sebulan jadinya brp?.....15 jt ….besar kan. Kayak gaji manajer di sebuah perusahaan besar yah. Itu kalo nggak salah sekitar tahun 2005 lho. Sekarang nggak tahu deh brp penghasilannya.
Karena cepatnya perkembangan toko obatnya….dalam jangka 6 bulan dia sudah mulai berani merintis apotek dengan membeli tanah di dekatnya. Dengan pinjaman sedikit dari bank…jadilah akhirnya apotek dia. Dan kayaknya masih meningkat terus omzetnya sampai sekarang.
Lho apa hubungannya cerita tersebut dengan TOB?.....hubungannya ya cari sendiri….pokonya kalo anda seorang apoteker….yang ingin sukses…..keluar dari kotak dan berpikirlah secara lebih luas lagi. Syukur-syukur bisa punya apotek sendiri kayak teman tadi.
Jangan takut memulai usaha apapun walaupun anda seorang apoteker…anda bisa merintis bisni makananan, seperti rumah makan padang yang ada di semarang itu lho…..Yg punya kan apoteker juga. Pokoknya bisnis apapun yg penting hallal dan legal…boleh-boleh saja dicoba. Bisnis pulsa atau bisnis kain…atau bahkan jadi petani….nggak masalah. Apoteker is manusia serba bisa ya kan..?
Selamat berpikir keluar kotak…dan sukses. Semoga hari-hari apoteker semakin bahagia.
Subscribe to:
Post Comments (Atom)
About Me
- Didik sugiarto
- Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.
kalo aku pengin jadi apoteker petani aja...lebih tenang dan damai...selalu
ReplyDeletejadi apoteker itu seru yaa??
ReplyDeletejadi mau..^^
tks,inspiratif banget mas............:)
ReplyDeleteWah keren ya jadi apoteker kalau baca tulisannya. Coba semua apoteker juga TOB gini
ReplyDelete