Ternyata memang AS sangat dirugikan bila memang sanksi terhadap Iran benar-benar diberlakukan. PAsalnya ada perusahaan besar dari AS yang akan menderita kerugian yang nilanya mencapai milyaran dollar. Nah....mungkin ini salah satu kekuatan negara Iran dibanding negara Islam lainnya. Kalau Indonesia kira-kira apa ya yang bisa dijadikan alat untuk negosiasi...? Hutang...bisa nggak untuk negosiasi ya...? KAlau toh bisa ...paling ya cuman masalah bunganya...(Pusing ya..). Lebih lanjut mengenai hal ini simak artikel berikut:
Sanksi Iran Rugikan AS 25 Miliar Dollar
TEHERAN, KOMPAS.com - Perusahaan raksasa Amerika Serikat, Boeing Co dan Exxon Mobil Corp sedang gencar melakukan lobi kepada Kongres AS untuk melonggarkan sanksi terhadap Iran.
Kedua perusahaan tersebut memperkirakan bahwa sanksi itu hanya akan menimbulkan kerugian sebesar 25 miliar dolar AS dalam ekspor AS, sebagaimana dilaporkan Bloomberg, Jumat (14/5). Kongres AS akan memperpanjang undang-undang tahun 1996 yang masa berlakunya hampir habis, menyangkut pelarangan perusahaan-perusahaan asing berinvestasi dalam industri perminyakan Iran.
Perusahaan-perusahaan AS, yang telah dilarang untuk menanam investasi di Iran, mengatakan penjualan mereka di seluruh dunia akan hancur akibat larangan berbisnis dengan perusahaan-perusahaan Eropa, Rusia dan China yang menjalin hubungan perdagangan dengan Iran. "Kami mendatangi Capitol Hill untuk berbicara tentang kehancuran tersebut," kata William Reinsch, Presiden Dewan Perdagangan Luar Negeri AS, lembaga yang bermarkas di Washington yang mewakili Boeing dan Exxon dalam lobi tersebut.
Cargill Inc., ConocoPhillips, Hannover Re, Bechtel Corp., Halliburton Co. dan Siemens AG merupakan di antara 20 perusahaan AS yang melakukan lobi untuk membendung pemberlakuan sanksi-sanksi tersebut. Satu laporan yang dilansir Kantor Akuntabilitas Pemerintah AS Maret lalu menyatakan bahwa 41 perusahaan termasuk PetroChina Co., Petroleo Brasileiro SA, Total SA, Gazprom OAO dan Indian Oil Corp., berinvestasi dalam pengembangan perminyakan Iran.
Penerapan sanksi itu terkait dengan tuduhan AS bahwa Iran sedang mengembangkan senjata nuklir, tuduhan yang dibantah keras oleh Teheran.
Sementara itu, Menteri Luar Negeri Rusia Sergei Lavrov, Kamis, memperingatkan AS mengenai penerapan sanksi sepihak terhadap Iran karena program nuklirnya. Rusia sedang melakukan pembicaraan dengan AS dan anggota lain Dewan Keamanan PBB mengenai sanksi tersebut. Moskow mengindikasikan Rusia dapat mendukung sanksi lebih luas tapi menekankan bahwa sanksi itu hendaknya tidak merugikan rakyat Iran.
No comments:
Post a Comment