Friday, 28 May 2010

Selamat hari raya Waisak...



Bagi teman-teman yang merayakan Hari Waisak, Saya mengucapkan Selamat Hari Raya Waisak 2010/2554.

Semoga Cahaya Kebaikan Menerangi Kehidupan & Kita Semua Dalam Kebahagiaan.

Oh ya apa sih sebenarnya makna waisak bagi umat Budha...? Simak artikel berikut:

Makna Peringatan Waisak

Ada tiga peristiwa di balik peringatan Hari Raya Waisak. Pertama adalah peristiwa lahirnya Pangeran Siddhartha Gautama yang dilahirkan di Taman Lumbini, Nepal, India, 623 sebelum Masehi.

Kedua, pertapa Pangeran Siddhartha Gautama mencapai sempurna di usia 35 tahun di Bodh Gaya. Terakhir adalah peristiwa meninggalnya Siddhartha Gautama pada usia 80 di Kusinara pada 543 SM.

Peringatan Hari Raya Waisak di Indonesia dipusatkan di Candi Borobudur, Magelang, Jawa Tengah. Ribuan lebih umat Budha menghadiri acara ini. Selain dari Tanah Air, sejumlah biksu dari luar negeri seperti Cina dan Thailand juga hadir.

Umat Budha Bermeditasi di Borobudur

Sejumlah biksu dan umat Budha dari Konferensi Agung Sangha Indonesia (KASI) bermeditasi menyambut detik-detik Waisak di puncak Candi Borobudur di Magelang, Jawa Tengah, Jumat pagi pukul 06.07 WIB. Sebelumnya, mereka menaiki candi dari pintu selatan sekitar pukul 05.00 WIB, kemudian melakukan pradaksina di tiga lorong masing-masing tiga kali putaran searah jarum jam.

Suasana hening berselimut kabut di puncak Borobudur perlahan ditembus sinar matahari yang muncul di ufuk timur. Para biksu dan umat Budha yang dipimpin Suhu Widya Sasana dan Biksu Kusala Phasa itu pun berdiri di stupa induk Borobudur. Mereka mendaraskan doa, parita, sutra, dan mantra. Sesekali mereka membungkuk dan mencium tanah selama beberapa saat.

Tepat pukul 06.07.03 WIB, suasana terkesan makin hening, karena mereka bermeditasi selama sekitar lima menit. Suhu Widya menyampaikan doa, untuk keselamatan Bangsa Indonesia dan kesejahteraan masyarakat.

Pada saat yang sama, para biksu dan umat Budha dari Perwakilan Umat Buddha Indonesia (Walubi) melakukan meditasi detik-detik Waisak 2010 di pelataran barat daya zona I Candi Borobudur. Tampak altar utama dengan patung Sang Buddha warna kuning emas berhias rangkaian bunga dan buah, air suci, api dharma, bendera Merah Putih, Walubi, dan Dewan Sangha Walubi.

Umat dengan sikap tangan "anjali" bersila di atas tikar pelataran itu untuk mengikuti meditasi detik-detik Waisak selama sekitar tiga menit. Pada kesempatan itu, Biksu Wong Sing An menyampaikan renungan Waisak 2010 dan dilanjutkan dengan pembacaan doa secara bergantian oleh setiap anggota Dewan Sangha Walubi.

"Berbagai bencana yang menimpa bumi tidak lebih besar ketimbang nafsu manusia," kata Biksu Wong Sing An. "Banjir besar, kebakaran hebat, tidak ada api yang sama dengan api nafsu manusia, api nafsu manusia jauh lebih dahsyat.

sumber:liputan6.com

No comments:

Post a Comment

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.