Bila anda saat ini merasa bahagia bersyukurlah karena rasa syukur akan meningkatkan kebahagiaan yang anda terima. Bila anda merasa tidak bahagia,bersyukurlah juga bahwa anda menyadarinya. Dengan menyadari bahwa anda tidak bahagia berarti ada peluang untuk anda bisa berbahagia. Rubahlah perasaan anda yang tidak bahagia menjadi perasaan yang berbahagia. Mengapa? Karena semesta akan melipat gandakan perasaan kita entah bahagia atau tidak. Apakah semudah itu mengubah perasaan? Jawabannya tergantung pada anda. Bila anda mengatakan mudah, tentu mudah mengubahnya tapi bila anda mengatakan sulit, ya sulit untuk mengubahnya. Semuanya tergantung pada anda sendiri.
Rasa bahagia muncul apabila suatu keinginan yang kita harapkan tercapai. Apalagi kalau itu melebihi yang kita targetkan. Tapi bagaimana bila keinginan kita tidak tercapai, haruskah kita tidak bahagia? Lagi-lagi jawababannya tergantung pada diri anda sendiri. Bila anda menanggapnya harus berarti anda harus bersedih. Tapi bila anda menganggapnya tidak harus, berarti ada kemungkinan lain yang bisa anda ekspresikan ketika hasilnya tidak sesuai keinginan anda.
Mungkin anda akan bertanya bukankah wajar jika kita bersedih atau kecewa terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita? Bukankah itu sah sah saja bila seseorang menderita jika keinginannya tidak bisa tercapai? dan seterusnya…..dan seterusnya……Baiklah anda mungkin bisa berargumentasi bla…..bla……bla……yang banyak sekali. Menurut penulis hal itu wajar saja, namun menjadi tidak wajar jika itu menjadi keharusan. Penulis bertanya apakah dengan merasakan penderitaan itu, kesedihan itu, hal-hal yang telah terjadi akan bisa berubah? Apakah hal hal yang tidak tercapai menjadi tercapai? Jawabannya tentu tidak kan?Kalau begitu apa manfaatnya kita bersedih atau menderita? Lebih baik kita berfokus pada analisa hal-hal apa saja yang perlu kita rubah untuk mencapai hasil lebih baik. Itu akan lebih bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan.
Adakah kebahagiaan yang tidak tergantung pada hasil yang kita capai? Entah itu sedikit atau banyak yang ada hanyalah bahagia? Pernahkah anda mengalaminya? Coba anda renungkan sejenak adakah kebahagiaan semacam itu?..............
Pernahkah anda kehujanan di tengah jalan, kemudian berteduh disebuah gubug.Pada saat itu hujan sangatlah deras disertai petir yang meraung-raung sehingga mustahil untuk meneruskan perjalanan.Mau tak mau anda harus beristirahat di sebuah gubug terdekat. Sementara masih kedinginan ,tiba-tiba dari dalam gubug itu muncul seorang nenek keluar sambil membawa sepiring ubi hangat dan berkata “Nak ini ada sepiring ubi hangat silakan memakannya semoga bisa menghangatkan badanmu”. Bagaimanakah perasaan anda pada saat itu? Berbahagiakah anda? Tentu anda berbahagia. Padahal itu bukanlah sesuatu yang anda inginkan sebelumnya. Tapi ternyata kebahagiaan seperti itu justru lebih mengharukan bukan?
Ternyata banyak kebahagiaan yang bisa kita peroleh dari kehidupan ini.Janganlah anda membatasi kebahagiaan anda hanya pada hal-hal tertentu saja dan melupakan hal-hal lain yang mungkin lebih besar dan lebih luas. Selamat mengarungi samudra kebahagiaan semoga hari-hari kita berbahagia.
Rasa bahagia muncul apabila suatu keinginan yang kita harapkan tercapai. Apalagi kalau itu melebihi yang kita targetkan. Tapi bagaimana bila keinginan kita tidak tercapai, haruskah kita tidak bahagia? Lagi-lagi jawababannya tergantung pada diri anda sendiri. Bila anda menanggapnya harus berarti anda harus bersedih. Tapi bila anda menganggapnya tidak harus, berarti ada kemungkinan lain yang bisa anda ekspresikan ketika hasilnya tidak sesuai keinginan anda.
Mungkin anda akan bertanya bukankah wajar jika kita bersedih atau kecewa terhadap sesuatu yang tidak sesuai dengan keinginan kita? Bukankah itu sah sah saja bila seseorang menderita jika keinginannya tidak bisa tercapai? dan seterusnya…..dan seterusnya……Baiklah anda mungkin bisa berargumentasi bla…..bla……bla……yang banyak sekali. Menurut penulis hal itu wajar saja, namun menjadi tidak wajar jika itu menjadi keharusan. Penulis bertanya apakah dengan merasakan penderitaan itu, kesedihan itu, hal-hal yang telah terjadi akan bisa berubah? Apakah hal hal yang tidak tercapai menjadi tercapai? Jawabannya tentu tidak kan?Kalau begitu apa manfaatnya kita bersedih atau menderita? Lebih baik kita berfokus pada analisa hal-hal apa saja yang perlu kita rubah untuk mencapai hasil lebih baik. Itu akan lebih bermanfaat bagi kemajuan kita di masa depan.
Adakah kebahagiaan yang tidak tergantung pada hasil yang kita capai? Entah itu sedikit atau banyak yang ada hanyalah bahagia? Pernahkah anda mengalaminya? Coba anda renungkan sejenak adakah kebahagiaan semacam itu?..............
Pernahkah anda kehujanan di tengah jalan, kemudian berteduh disebuah gubug.Pada saat itu hujan sangatlah deras disertai petir yang meraung-raung sehingga mustahil untuk meneruskan perjalanan.Mau tak mau anda harus beristirahat di sebuah gubug terdekat. Sementara masih kedinginan ,tiba-tiba dari dalam gubug itu muncul seorang nenek keluar sambil membawa sepiring ubi hangat dan berkata “Nak ini ada sepiring ubi hangat silakan memakannya semoga bisa menghangatkan badanmu”. Bagaimanakah perasaan anda pada saat itu? Berbahagiakah anda? Tentu anda berbahagia. Padahal itu bukanlah sesuatu yang anda inginkan sebelumnya. Tapi ternyata kebahagiaan seperti itu justru lebih mengharukan bukan?
Ternyata banyak kebahagiaan yang bisa kita peroleh dari kehidupan ini.Janganlah anda membatasi kebahagiaan anda hanya pada hal-hal tertentu saja dan melupakan hal-hal lain yang mungkin lebih besar dan lebih luas. Selamat mengarungi samudra kebahagiaan semoga hari-hari kita berbahagia.
sori saya nggak ngerti gimana mengubah perasaan sedih menjadi bahagia, mungkin kalau lagi sedih lebih baik untuk nyanyi yang ceria-ceria aja ya biar jadi senang.
ReplyDelete