Monday 22 September 2008

memaafkan musuh


Ada sebuah kisah pada jaman nabi masih hidup. Pada saat itu sedang terjadi perang antara pasukan muslim yang di pimpin oleh Ali bin abi thalib dengan pasukan kafir. Pada saat itu pasukan muslim sudah mampu mendesak pasukan musuh. Terlihat ali begitu gigihnya bertempur melawan pimpinan pasukan musuh yang sudah mulai terdesak. Ketika pada saat ali akan menghujamkan pedang ke tubuh musuh tersebut tanpa di duga oleh ali, musuh tersebut meludahi ali tepat di wajahnya. Maka marahlah ali dan di puncak kemarahan itu ia berpikir akan segera menghabisi musuhnya. Tapi tiba-tiba pedang itu berhenti tepat didekat leher musuhnya, kemudian ali berpaling dan mengampuni musuh yang telah meludahinya tersebut.
Melihat itu semua, seorang sahabat yang lain bertanya kepada ali” wahai ali kenapa tidak engkau bunuh saja musuh itu, karena dia adalah orang jahat dan bahkan sudah meludahi mu ?”. kemudian ali menjawab “ justru karena dia telah meludahiku maka aku tidak jadi membunuhnya, aku takut jika aku membunuhnya bukan karena Allah melainkan karena kemarahanku akibat ludah itu”

Begitulah sifat pemimpin sejati. Seorang pemimpin tidak akan mengambil sikap menuruti nafsu nya. Tetapi benar-benar melalui pertimbangan yang matang dengan didasarkan pada prinsip keadilan dan kepatutan. Kita kadang-kadang memutuskan sesuatu hanya berdasarkan emosi sesaat. Akibatnya apa, penyesalan di kemudian hari. Marilah kita selalu mengambil keputusan dengan pikiran yang jernih dan pertimbangan yang matang. Ingatlah pepatah “ Jangan ambil keputusan ketika anda masih panas”

1 comment:

  1. Hidup memang penuh pilihan, ambil keputusan dengan kepala yang dingin adalah suatu pilihan terbaik.

    ReplyDelete

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.