Saturday 7 February 2009

Inilah Tips Sederhana Cara Mengelola Keuangan Anda Secara Efektif?



Tips berikut aku peroleh dari sebuah website yang sangat bagus. Kebiasaan dari kita adalah sulit untuk mengendalikan diri untuk terus belanja walaupun sebenarnya penghasilan kita pas-pasan. Sehingga kalau kita benar-benar peduli dengan kondisi keuangan kita...pasti kita akan terkejut tatkala mengetahui bahwa pengeluaran kita ternyata jauh lebih besar dari pemasukan. Nggak peduli berapa pun jumlah pemasukan anda...kalau anda nggak bisa kelola keuangan dengan baik dan disiplin...maka anda akan gagal. Lebih lanjut simak artikel berikut:

Aturan pertama apabila anda ingin sukses dalam keuangan adalah belanjakan uang lebih sedikit dari pendapatan yang diperoleh. Jika tidak bisa melakukan hal itu, anda tidak akan pernah sukses dalam keuangan. Sekeras apa pun usaha anda, berapa pun banyak waktu yang anda habiskan untuk bekerja, berapa pun banyak peluang-peluang yang anda terima, atau berapa pun banyak uang yang berhasil anda hasilkan…..anda akan gagal dalam mengeola keuangan anda!

Ini adalah aturan yang sederhana, dan kebanyakan orang menerimanya sebagai aturan yang masuk akal. Namun pada kenyataannya banyak orang tidak mempunyai tabungan dan banyak hutang, berarti aturan masuk akal ini tidak dipatuhi.

Berikut ini adalah 10 sebab yang menjadikan seseorang melakukan pembelanjaan yang berlebihan, dan mungkin saja ini juga terjadi pada saya dan anda.

1. Menjaga status di mata orang lain

Faktor psikologi memainkan peran yang besar di dalam kebiasaan belanja kita. Kita ingin merasa sukses atau lebih sukses dibanding orang-orang di sekitar kita. Kita membelanjakan banyak uang untuk menjaga gambaran itu di mata mereka. Padahal di dalam kenyataannya orang-orang itu juga tidak bisa membeli seperti yang dibeli oleh kita secara habis-habisan.

2. Menghindari kenyataan

Adalah mudah membelanjakan uang secara berlebihan apabila kita melupakan rekening-rekening tagihan kita. Kebanyakan orang tidak acuh pada situasi sesungguhnya dari keuangan mereka karena mereka ketakutan untuk memperhatikan kekacauan yang sebenarnya terjadi. Dan itu menjadi lebih mudah untuk sementara dengan menghindarinya. Mereka akan membayar sejumlah pembayaran minimum dari kartu kredit dan kemudian menambah lagi pemakaiannya atau membuka pinjaman baru lalu mengabaikan jumlah keseluruhan hutang yang terus bertambah.

3. Menghitung uang yang belum pasti akan diterima

Banyak dari kita menghabiskan cadangan uang atau meminjam sejumlah uang dan berharap mendapatkan lain sebagai ganti. Misalnya ada rumor mengenai bonus akhir tahun yang belum pasti kebenarannya, atau THR dengan jumlah tertentu. Kita sering terlalu optimis tentang uang yang akan datang berikutnya. Uang itu dibelanjakan sebelum diterima, dan akhirnya – dan ini sering terjadi – jumlahnya tidak sebanyak yang telah dibelanjakan.

4. Uang plastik tidak sama rasanya dengan uang sebenarnya

Pada umumnya kita akan belanja berlebihan di saat menggunakan kartu kredit dibandingkan dengan uang tunai. Ketika kita menggunakan kartu kredit dan kemudian kartu diserahkan kembali oleh kasir kepada kita setelah digunakan, tidak sama rasanya ketika kita membelanjakan uang tunai dan mendapati uang di dompet kita telah berkurang. Kartu kredit tetap utuh kecuali batas kredit terpenuhi, sedangkan uang tunai bisa lenyap.

5. Kepuasan segera

Semua ini mengenai sifat yang mendasar dari kita. Kita telah dibombardir oleh mentalitas yang ingin puas dengan segera. Seperti misalnya "Obat penghilang rasa sakit dengan cepat", "makanan siap saji", atau ada pesan iklan "beli sekarang, bayar kemudian". Apabila kita masih bersikap mental seperti itu, kita akan terus dimanfaatkan oleh produsen karena kita selalu menginginkan apa yang kita mau sekarang juga, tanpa mau tahu bagaimana nanti kita membayarnya.

6. Gaya hidup yang meningkat

Banyak orang mengalami peningkatan biaya hidup seiring dengan peningkatan pendapatan mereka. Tapi tidak pernah terjadi hal sama apabila terjadi penurunan pendapatan. Apabila kita terbiasa dengan suatu gaya hidup tertentu, maka sangat sulit untuk menurunkannya, sekali pun situasi keuangan kita memburuk.

7. Lemah seperti anak-anak

Barangkali masih ada sifat kekanak-kanakan kita yang tidak pernah bisa memegang uang dalam waktu lama karena tidak tahan dengan godaan dan selalu ingin segera menghabiskannya, atau kurangnya pemahaman keuangan menjadi suatu alasan kita membelanjakan uang secara berlebihan.

8. Perasaan akan kekuasaan

Membelanjakan uang seringkali membuat orang merasa kuat dan berkuasa. Semakin banyak mereka berbelanja, semakin kuat dan berkuasa rasanya, dan satu-satunya cara untuk mendapatan kembali rasa berkuasa tersebut adalah dengan membelanjakan lebih banyak uang lagi.

9. Membuktikan harga diri

Seseorang yang membeli sebuah mobil terbaru idaman banyak orang, misalnya, akan merasa telah membuktikan bahwa dia sudah menjadi orang yang sukses. Karena bagi sebagian orang apa yang dibelinya menjadi ukuran penghargaan orang lain terhadap mereka.

10. Tidak bisa berkata tidak

Sebagian orang merasa gagal ketika mereka tidak bisa memenuhi keinginan orang lain. Misalnya mainan baru yang mahal yang sangat diinginkan anak-anaknya, peralatan rumah baru yang sangat diidamkan istrinya, atau sebuah acara jalan-jalan keluar bersama teman-teman lama. Sebagian orang sulit berkata tidak, bahkan ketika mereka tidak bisa memenuhinya sekali pun.

sumber : http://www.wikimu.com

6 comments:

  1. Setuju aturan pertama.....seperti pepatah jangan besar pasak dari pada tiang...ya?

    ReplyDelete
  2. Memang kalo teorinya sih gampang ...pengeluaran harus lebih kecil dibanding pemasukan. Tapi kenyataannya pengeluaran selalu lebih besar ...terus gmn ya solusinya.....pusing deh?

    ReplyDelete
  3. gak mudah untuk bersikap seperti yang dituliskan di atas.. Apalagi saya sudah berkeluarga.. terlalu banyak hal yang tidak terduga, khususnya dalam hal materi.. Tapi saya setuju, dengan kata2 di atas.. Solusi bagi orang yang ingin benar2 berubah.. dengan tekad yang kuat tentunya, dibarengi dengan sikap yang teratur dan disiplin yang harus dimulai dengan management Individu, karakter yang dirubah sedemikian rupa menjadi positif dan Siap menghadapi lingkungan yang berubah, saat diri berubah menjadi lebih baik.
    Perhatikan lingkungan pergaulan.. Batasi yang tidak terlalu penting..

    tanpa usaha dan tekad yang kuat, perubahan itu tidak akan datang.. sehebat apapun oranmg lain menasehati.. memberikan motivator sepajang masa.. semua nya tergantung pada diri sendiri..
    Orang lain memberikan jalan keluar, tapi kita sendiri yang menentukan jalan baik dan buruknya..

    ReplyDelete
  4. betul mas...semua itu perlu latihan dan disiplin yang ketat. Namun harus dimulai dari sekarang...dan mulailah dari hal yg kecil dulu....

    ReplyDelete
  5. azizah : yang jadi pertnyaan buat aku

    sekarang ini kan aku bisa dibilang ada di posisi opini no. 6 dan 7 aku sering banget kayak gitu. nah yang jadi pertanyaan ku itu gimana caranya agar aku ga mudah mengeluarkan uang yang terlalu berlebih lebihan untuk hal yang bisa dibilang bukan sebuah kebutuhan pokok .. yah bisa dibilang keinginan lah .

    ReplyDelete
  6. OK, tak coba deh, bis pengeluaran gak bisa dikontrol, jadi pusing sendiri pd kemana uang nya, :(
    Makasih ya atas sharenya, sangat membantu :)

    ReplyDelete

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.