Dolly memang seolah menjadi ikon kota surabaya. Betapa susahnya pemerintah untuk menangani masalah prostitusi yang satu ini. KArena dolly sudah berkembang sedemikian pesatnya dan merupakan salah satu penyumbang pendapatan daerah. Namun apakah pendapatan daerah yang seperti bagus untuk masa depan generasi muda...? Saya pikir tidak seharusnya pemerintah menghalalkan segala cara untuk memperoleh pendapatan daerah.
Sehingga wacana penutupan dolly sudah mulai digodok akhir-akhir ini. Lebih lanjut mengenai berita tentang penutupan dolly ini...simak artikel berikut:
Pemerintah Kota Surabaya sebenarnya punya Peraturan Daerah (Perda) yang melarang adanya bangunan prostitusi di seluruh wilayah Surabaya. Perda tersebut
adalah Perda nomor 7 tahun 1999.
Dalam perda itu disebutkan melarang menggunakan bangunan untuk sarana prostitusi. Atau dengan kata lain tidak diperbolehkan ada tiap bangunan yang
digunakan untuk membuka praktik prostitusi.
"Aturan itu masih ada dan kami memang sudah lama mendesakkan agar menutup Dolly itu karena memang bukan merupakan hal yang baik bagi Surabaya," kata Wakil Ketua DPRD Surabaya, Ahmad Suyanto saat dihubungi detiksurabaya.com, Senin (25/10/2010).
Pihaknya menjelaskan, menutup Dolly memang diperlukan kesabaran dan harus diberlakukan secara sistematis, bukan dengan secara frontal melakukan penutupan.
Sikap frontal yang diberlakukan akan menambah masalah serta bukan merupakan solusi terbaik bagi Surabaya.
Sikap bertahap itu antara lain yang sudah diterapkan Pemkot Surabaya adalah memberikan pembinaan ketrampilan, melarang ada PSK baru di Dolly serta memberikan penyuluhan mengenai penyakit berbahaya yang rawan menjangkiti PSK. Upaya ini saat ini memang sudah cukup efektif memperkecil lokalisasi Dolly.
Setelah diperkecil ruang geraknya, kemudian secara perlahan-lahan Dolly akan tutup dengan sendirinya. Upaya yang diterapkan oleh Pemkot Surabaya tersebut
juga merupakan jalan terbaik menutup Dolly tanpa menyebabkan masalah di kemudian hari.
sumber:detik.com
jangan ditutup nanti pendapatan daerah gak ada lagi dan saya juga belum pernah kesitu katanya surga dan neraka di sana
ReplyDelete