Dari Tukang Parkir Sampai Menteri
(Sebuah Kisah Nyata)
Beberapa hari yang lalu saya melihat Kick Andi di Metro Tv. Pada waktu itu tamunya adalah Bapak Sugiarto ( Tanpa Didik lho), itu lho yang mantan menteri BUMN dulu. Wah ternyata perjuangannya luar biasa hebat ya. Bapak ibunya seorang penjual bubur dan hidup serba pas-pasan di Jakarta. Masih menanggung adik-adiknya juga. Tapi ternyata berhasil dan sukses. Sungguh sesuatu yang luar biasa.
Begini kisahnya:
Mulai dari kecil dia sudah mempunyai cita-cita besar dan pantang menyerah untuk mencapai sukses. Apapun dia lakukan yang penting halal. Dia hanya berpikir bagaimana caranya tetap sekolah walaupun harus kerja siang dan malam.
Mulai jadi pembantu di sebuah rumah tangga sampai jadi tukang parkir malam harinya, dia lakukan. Dia hanya belajar di remangnya malam diatas kendaraan yang sedang ia tunggu di parkiran. Makanya sekarang pakai kaca mata yang lumayan tebal.
Begitu pagi menjelang dia langsung lakukan rutinitas pembantu rumah tangga mulai bersih-bersih, cuci baju sampai belanja di pasar ia lakukan. Dengan prinsip rajin pangkal pandai dan hemat pangkal kaya benar-benar dia terapkan. Bahkan saking pinternya memanage uang belanja, ia sering mendapat reward dari majikan karena selalu sisa setiap dikasih uang belanja (pinter nawar sih). Setelah selesai tugas di rumah dia bergegas berangkat sekolah yang kebetulan agak jauh dari tempatnya. Biasanya dia naik kereta barang biar irit katanya. Begitu seterusnya rutinitas yang ia kerjakan.
Melihat kesibukannya yang luar biasa itu, ternyata hasil nilai sekolahnya juga lumayan bagus. Buktinya ia selalu masuk 10 besar.
Akhirnya ia lulus SMA dan mau melanjutkan kuliah. Waktu itu ia berpikir mau masuk kedokteran. Tapi dengan pertimbangan keuangan dan waktu yang tidak bisa dibagi dengan bekerja, akhirnya dia memilih kuliah di ITB sambil bekerja
Singkat cerita dia lulus dari ITB dan berkarir di Medco sampai mencapai puncak sebagai direktur medco dengan penghasilan 2,5 Milyar pertahun. Wow suatu penghasilan yang luar biasa waktu itu dan bahkan sampai sekarang.
Dari anak tukang bubur yang pas-pasan menjadi seorang direktur perusahaan minyak dengan penghasilan milyaran sungguh suatu keajaiban. Keajaiban yang datang dari sebuah pemikiran dan perjuangan yang tanpa henti untuk mencapai sukses.
Kisahnya tidak berhenti di situ. Kemudian dia ditawari menjadi menteri dengan gaji seperdua puluh lima kali gajinya pada saat di Medco. Wah turun dong pak gajinya. Kalau saya sih belum tentu mau pak. Tapi dia ambil posisi itu dengan niat pengabdian untuk bangsa. Sungguh sesuatu yang mulia dan patut kita contoh.
Bagaimana pendapatnya?
Ah biasa saja. Sejak dulu saya sudah terbiasa hidup susah. Jadi kalau gaji saya turun pun ndak masalah yang penting bisa berguna bagi bangsa. ( Wah hebat pak, kalau saya turun gaji seperti bapak mungkin juga ndak papa, wong turunnya juga masih besar, iya kan?)
Saya jadi teringat pepatah :
Gantungkan cita-citamu setinggi langit dan capailah dengan perjuangan yang tanpa henti.
Semoga tulisan ini memberikan inspirasi buat kita untuk terus maju dan berkembang dalam mencapai sukses.
Salam sukses yang Luaaaar Biasa
Sebuah cerita inspiratif..mantap buat pencerahan
ReplyDelete