Sunday, 5 October 2008

Orang Bodoh Lebih Cepat Sukses


Kalau Anda di tanya....dan disuruh memilih.... menjadi orang pintar atau menjadi orang bodoh... anda pilih mana hayo...?

Tentu sebagian besar orang termasuk saya dan anda pasti memilih menjadi orang pintar. Kalau jawaban anda memilih menjadi orang pintar, ada baiknya anda membaca tulisan berikut di bawah ini oleh Bob Sadino.

Selamat Membaca!....

Ternyata Orang Bodoh Lebih Cepat Sukses dibanding Orang Pintar
( oleh Bob Sadino)


Adalah sifat dasar manusia untuk selalu ingin belajar. Tapi belajar dimana? Apakah sekolah formal, atau belajar di sekolah nonformal yang disebut orang sebagai kehidupan. Sejak lama saya berkeyakinan, sekolah formal tidak mampu mendukung potensi seseorang menjadi wirausaha tangguh. Saya yakin sekali seorang pengusaha tidak butuh sekolah formal. Apa yang dia perlukan hanyalah segera melangkah dan belajar dari kehidupannya.

Kenapa sekolah formal tidak baik untuk calon wirausaha? Saya punya satu alasan yang mungkin masuk akal buat orang pintar , meskipun orang bodoh seperti saya, sekolah formal memang tidak perlu. Begini alasannya, saya menganggap semua orang yang bersekolah mulai TK,SD, sampai perguruan tinggi,setiap hari melahap apa yang dinamakan sebagai informasi. Apa sebenarnya informasi? Mungkin bisa kita mulai dengan penjelasan informasi adalah berita. Berita adalah suatu hal ( sebagian besar) yang sudah terjadi, telah lalu. Setuju? Misalnya berita kapal tenggelam, kabar tentang semburan Lumpur lapindo, informasi kenaikan harga BBM, dan sebagainya. Semua informasi itu sudah terjadi.

Saya dulu memulai usaha dengan menjajakan telur dari rumah ke rumah. Jika informasi adalah suatu hal yang telah lewat diibaratkan dengan telur, berarti telur yang saya jajakan itu sudah basi. Kalau diumpamakan sebagai makanan, maka informasi sama dengan makanan kemarin, sudah basi. Setuju? Artinya, semua orang yang bersekolah formal terlalu banyak mengkonsumsi makanan basi. Otaknya mungkin sudah terlalu kenyang dengan informasi yang sudah lewat.

Lalu apa jadinya otak kita kalau setiap hari diisi dengan informasi; yang basi? Pasti otaknya tidak bisa diajak berpikir jernih. Ya karena otaknya hanya terdiri atas informasi-informasi yang telah lalu. Bagaimana mungkin bisa berpikir dengan jernih? Beda dengan saya, yang selalu mengkonsumsi asupan segar buat otak. Saya tidak belajar disekolah formal. Itu pula sebabnya,beran menyebut para sarjana sebagian besar otaknya hanya sampah. Wah kalau hanya sampah sebaiknya segera dibuang, karena tidak mungkin menjdi pengusaha dengan otak yang dipenuhi oleh sampah.

Belenggu

Saya memang salah satu yang tidak setuju dengan pendidikan formal, karena kebanyakan orang sudah terbelenggu dengan berbagai hal termasuk pendidikan formal. Belenggu itu pula yang memungkinkan anda untuk tidak menyetujui pendapat saya. Padhal secara empiris, saya sudah membuktikannya, dengan apa yang saya jalani sekarang. Sebenarnya ada 3 belenggu yang begitu kuat mencengkeram banyak orang, khusunya orang “pintar”:

RASA TAKUT

Rasa takut begitu membelenggu sampai-sampai seseorang tidak mampu berbuat apapun. Mau menjadi pengusaha, takut gagal. Ingin bpergian jauh takut naik pesawat terbang. Hendak melaut kawatir tenggelam. Jika mau bergerak jauh dan lebih jauh lagi, belenggu rasa takut harus dihilangkan!

BANYAK MENGHARAP

Ini sering tidak disadari, karena dalam ilmu managemen modern, justru harapan ini di wajibkan. Buat saya, nonsen! Semakin kita banyak mengharap justru makin membuat kita tidak berdaya. Coba, berapa banyak sih harapan kita yang menjadi kenyataan? Kehidupan sudah memberikan fakta, bahwa sebagian besar harapan kita tidak pernah terkabul, buat apa masih terus mengharap? Ini menurut saya yang bodoh. Sudah tahu harapannya kemungkinan besar tidak menjadi kenyataan, eh masih saja terus berharap. Mau berhasil dan meraih sukses? Bebaskan diri anda dari harapan.

BELENGGU PIKIRAN SENDIRI

Sebagian besar orang tidak menyadari, ketika dia sedang dibelenggu oleh pikirannya sendiri. Kadang belenggu itu datang dari pikiran orang lain, tetapi kemudian mengendap dalam pikirannya sendiri. Para sarjana, biasanya sudah sangat sangat dibelenggu oleh otaknya sendiri, otak yang berisi sampah. Salah satu belenggu itu misalnya tujuan atau goal. Lagi-lagi kata ilmu manajemn modern, orang atau organisasi wajib mempunyai tujuan. Katanya sebagai sumber motivasi dalam melakukan berbagai aktivitas. Ah yang benar saja, saya tidak punya tujuan tetapi bisa melampaui semua tujuan semua orang! Kenapa bisa begitu? Karena saya tidak mau dibelenggu oleh tujuan itu. Apalagi sampai diperbudak olehnya. Saya mau otak saya bebas tanpa tekanan, terus berjalan, bergerak dan beraktivitas. Sampai akhirnya melewati tujuan itu sendiri.

Itulah belenggu-belenggu kehidupan yang antara lain disumbangkan oleh ilmu managemen modern. Saya tidak anti ilmu managemen, tetapi mengubah pandangan terhadapnya menjadi sebuah seni. Buat saya managemen bukan ilmu, melainkan seni. Sangat bagus seseorang mengethaui teori managemen, tetapi yang tidak mengetahui juga belum tentu jelek. Bahkan mungkin bisa lebih bagus dari pada yang tahu teori. Saya yakin itu. Basanya makin sempurna ilmu managemen seseorang, kian sulit buat dia untuk memulai menjadi seorang pengusaha.

Orang bodoh tidak butuh syarat

Buat saya, menjadi pengusaha itu tidak ada syaratnya. Ini gobloknya orang pintar saja, yang membuat seribu satu macam persyartan sebelum menjadi pengusaha. Padahal pengusaha harus bebs tekanan, merdeka terserah mau kemanapun dia melangkah. Sekali lagi tidak ada syarat. Tdak boleh ada kata “harus”. Harus begini, harus begitu. Harus punya ini harus punya itu. Semua ke”harus” an itu merupakan hambatan.

Misalnya banyak yang mengatakan, untuk memulai usaha harus punya rencana yangsangat matang. Ah siapa bilang? Justru kan matang sebua rencana, makn cepat dia gagal. Atau mungkin dia tidak akan pernah memulai karena terlalu pusing dengan rencana matangnya. Biasanya orang pintar punya rencana yang sangat bagus. Itu sebabnya kebanyakan orang pintar tidak sukses dalam berbisnis.

Jika mau terjun jadi pengusaha, terjun saja! Just do it. Tidak perlu berpikir macam-macam seperti orang pintar. Kian lama berpikir, makin terjerumus anda kedalam belenggu pikiran sendiri. Wah kalau dulu waktu akan berbisnis, saya berpikir mau punya mobil jaguar, ingin memiliki rumah besar, bercita-cita jadi pengusaha hebat, pasti tidak mungkin memulai saya memulai bisnis. Mana mungkin mencapai semua itu hanya dengan berjualan telur dari rumah ke rumah? Tidak mungkin! Untung waktu itu saya tidak berpikir. Just do it. Saya tidak peduli disebut sebagai orang bodoh, orang salah, orang keliru. Pokoknya lakukan saja deh!.

2 comments:

  1. saya orang bodoh sepertinya, berarti ada kemungkinan sukses ya..

    salam kenal

    ReplyDelete
  2. Saya mau otak saya bebas tanpa tekanan, terus berjalan, bergerak dan beraktivitas. Sampai akhirnya melewati tujuan itu sendiri. berarti bagi saya

    ReplyDelete

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.