Thursday, 20 November 2008

FORMULA RAHASIA BERPIKIR POSITIF

Oleh:Prof. Dr. Roy Sembel & Sandra Sembel

Ubahlah cara berpikir Anda, maka Anda akan dapat mengubah kehidupan Anda, begitu kata pepatah. Pepatah ini juga sudah banyak dijadikan judul buku dan judul artikel.

Nah, jika Anda ingin memiliki kehidupan yang sukses dan berbahagia, berpikirlah sukses dan bahagia. Intinya, berpikirlah positif. Bagaimana caranya? Simak formula rahasia berpikir positif berikut.

Kekuatan Berpikir Positif

Mengapa kita harus berpikir positif? Mungkin hal ini tidak lagi rahasia. Kita perlu berpikir positif agar mendapatkan hasil yang positif? Mengapa bisa demikian?

Melihat Positif.
Bepikir positif membuat kita fokus pada hal-hal yang positif. Seperti juga pengalaman masa kecil penulis ketika menghilangkan kejenuhan dalam perjalanan dari Jakarta ke Bandung. Bersama anak-anak lain di dalam mobil, kami berlomba menemukan mobil berwarna merah. Siapa yang terlebih dulu melihat mobil merah, ia bisa menepuk punggung lawannya. Yang menang adalah yang paling banyak menepuk punggung lawannya.

Ternyata sepanjang jalan, banyak sekali ditemui mobil warna merah, sehingga kamipun tidak merasa bosan dan tak terasa sudah tiba di tempat tujuan. Pelajaran yang bisa diambil disini, jika kita berpikir positif, kita akan termotivasi untuk menemukan hal-hal yang positif dalam hidup ini.

Mungkin saja ada hal-hal lain yang tidak positif, walaupun hal itu harus kita alami juga, tetapi kita tidak akan putus asa, karena fokus perhatian kita jauh melampaui hal-hal yang negatif tersebut kepada hal-hal positif dibalik yang non-positif.

Berbicara Positif.
Coba perhatikan dua ucapan di bawah ini. Keduanya mengekspresikan ketidakhadiran pada sebuah acara pertemuan yang diusulkan.

"Maaf pak, besok saya tidak bisa ikut menghadiri pertemuan dengan Anda, karena sudah ada acara lain yang sudah terjadwal. Apakah pertemuan bisa kita jadwal ulang?"

"Pak, saya bisa menyediakan waktu khusus untuk pertemuan dengan bapak, pada hari Rabu atau Jum'at. Bagaimana dengan Bapak? Apakah bapak bisa bertemu hari Rabu atau Jum'at?"

Ucapan pertama terlihat lebih fokus pada diri sendiri, dan menomorduakan orang lain. Sedangkan ungkapan kedua terdengar lebih positif, karena lebih fokus perhatian pada lawan bicara, sehingga lawan bicara lebih merasa dihargai.

Hasilnya, tentunya lebih positif yang kedua. Jadi, dengan berpikir positif, kita juga terdorong untuk berbicara positif. Kita termotivasi untuk tulus menyampaikan dan mengekspresikan emosi positif kita pada orang-orang sekitar, sehingga merekapun merasa nyaman berada didekat kita karena terhibur dengan kata-kata positif tersebut.

Mendengar Positif.
Berpikir positif juga membantu kita untuk mensortir segala sesuatu yang kita dengar atau membantu kita menyimak segala sesuatu yang kita dengan dengan lebih positif.

Coba perhatikan dua komentar berikut mengenai sebuah kuliah yang baru saja dihadiri.
"Ah, kuliah tadi sama sekali tidak menyenangkan, tidak bermanfaat, dan membosankan."

"Kuliah tadi mengajarkan saya mengenai hal-hal penting untuk menjadi pembicara yang menarik."

Dengan berpikir positif, kita bisa melihat kesempatan dalam kesempitan, kita bisa menyimpulkan hal positif dari apapun yang kita dengar. Mendengarkan kritikan dan ejekan, bisa memotivasi kita untuk mengevaluasi dan memperbaiki diri.

Mendengar pujian juga memotivasi kita untuk lebih meningkatkan diri. Mendengar penyampaian masalah, kita terpacu untuk melihat kesempatan emas dibalik masalah tersebut.

Bertindak positif.
Tentunya apa yang kita pikirkan itulah yang kita jalankan. Jika kita fokuskan pikiran kita untuk pergi ke Surabaya, maka kita akan tiba di Surabaya. Jika kita fokuskan pikiran kita untuk menyelesaikan sebuah pekerjaan, maka kita akan mengerahkan seluruh upaya untuk menyelesaikan pekerjaan tersebut, dan pekerjaan tersebut pasti akan terselesaikan.

Demikian pula jika kita memikirkan hal-hal yang positif, maka kita akan terdorong untuk melakukan hal-hal yang positif, sehingga kita juga pasti akan mendapatkan hal-hal yang positif.

Seorang wanita yang berasal dari keluarga yang hidup kurang, sejak remaja ingin menjadi dokter, akhirnya karena ia berpikir ia bisa, berbagai kendala dan kegagalan bukan dianggap sebagai kegagalan, karena pikirannya melampaui kegagalan dan masalah, sehingga akhirnya iapun dapat meraih cita-citanya, walaupun ia harus melewati jalan dan perjuangan panjang untuk mewujudkan cita-citanya tersebut.

Berpikir Kreatif.
Ternyata berpikir positif juga mendorong kita untuk berpikir alternatif. Karena fokus kita pada hal-hal yang positif, maka jika perjalanan kita terhalang oleh hal-hal yang non-positif, kita bisa berpikir panjang untuk memutar otak menemukan ide-ide baru, alternatif baru untuk melompati masalah atau tantangan yang menghadang.

Jadi, seperti kata pepatah, jika tidak ada rotan, akarpun jadi. Jika satu cara tidak bisa, pasti ada cara lain untuk sukses.

Formula Berpikir Positif

Setelah kita mengenal kekuatan berpikir positif, lalu bagaimana caranya kita mulai berpikir positif.

Self-Talk.
Rahasia yang pertama ini diungkapkan oleh Joel Chue, seorang penulis buku `Secrets to unlocking your real potentials. Menurut Joel, di awal hari, sebelum kita memulai berbagai kegiatan kita atau bahkan di hari sebelumnya, kita perlu berkata pada diri kita bahwa hari ini kita akan berpikir positif, bertindak positif, berkata positif, dan meraih hal-hal yang positif.

Lalu, kita putar `film kegiatan kita' di hari itu, dan mencoba mencari celah mengenai hal-hal positif apa yang bisa kita terapkan hari itu. Biasa menjadi luar biasa. Kalau rahasia yang satu ini sudah diungkapkan oleh Howard Schultz yang berhasil menjadikan kedai kopi biasa menjadi luar biasa, bahkan menjadi menggurita di seluruh dunia.

Jadi, jika Anda bosan dengan hal-hal yang biasa, coba jadikan luar biasa dengan cara yang berbeda atau untuk tujuan yang berbeda, sehingga hasilnya juga akan secara signifikan berbeda.

Melihat Kedepan.
Banyak orang yang menjadi putus asa karena mereka hanya memfokuskan pikiran dan pandangan mereka pada hal-hal yang berada di depan mata mereka saja. Mereka tidak mau menunggu atau mencoba untuk melihat dari sudut pandang yang berbeda untuk mendapat pandangan yang berbeda, atau melihat dengan lebih luas, sehingga bisa melihat secara lebih lengkap apa yang sedang terjadi, bukan hanya apa yang berada di hadapan mereka.

Jika seorang buta hanya memegang ekor gajah yang kecil, maka ia berpikir bahwa yang dihadapannya adalah binatang kecil. Tetapi jika ia mau menganalisa dengan lebih menyeluruh, maka ia bisa menemukan bahwa yang ia hadapai adalah binatang yang besar, yang ada dihadapannya hanyalah sebagian kecil dari tubuh binatang tersebut, yaitu, ekornya yang kecil.

Demikian juga dengan kita. Seringkali kita terpana pada kesulitan kecil, kita tidak mau melihat `hadiah' dibalik kesulitan yang sudah menunggu kita.

1 comment:

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.