Keperkasaan seorang pria identik dengan kemampuan ereksi yang kuat dan tahan lama. Namun apa jadinya bila si pria ini ereksinya terlalu lama bahkan sampai 21 hari...? Bukan kejantanan yang diperoleh melainkan malah .....hampir membunuh jiwanya. Lebih lanjut simak artikel berikut yang akui kutip dari harian surya online:
Ereksi 21 Hari Penuh, Terancam Amputasi
Padahal Tak Minum Viagra
Ketika banyak lelaki mengeluh mengalami disfungsi ereksi atau kehilangan keperkasaan di ranjang, pengusaha asal Calcutta, India, ini justru terlalu perkasa. Betapa tidak, dia mengalami ereksi selama 21 hari. Padahal, dia tidak pernah mengonsumsi Viagra ataupun obat-obat sejenisnya, seperti dilaporkan Times of India, Jumat (5/3).
Kondisi ini tentu bukan indikasi keperkasaan, karena yang dialami pria 55 tahun itu merupakan akibat gangguan saraf. Dia harus menjalani operasi darurat untuk melemaskan kembali organ kelakiannya itu.
Namun, kata tim dokter dari Rumah Sakit Wockhardt Calcutta, ayah dua anak itu bakal kehilangan kemampuan seksual. Pihak RS menolak mengungkap identitas pria ini untuk melindungi privasinya.
Menurut dokter, masalah yang dialami pria malang itu disebut priapism. Kondisi ini dipicu gangguan pada sistem saraf periferal.
Ereksi dalam waktu lama bisa menyebabkan kerusakan pada alat kelamin, bahkan bisa berujung pada kematian. Bila seseorang mengalami priapism, dia harus segera ditangani dokter dalam waktu enam jam. “Bila tidak, nyawanya bisa terancam, bahkan bisa terjadi degenerasi penis,” ungkap dokter Avishek Mukherjee, spesialis bedah urologi.
Pengusaha Calcutta ini sungguh beruntung. Meskipun dia mengalami priapism selama 21 hari, dokter mampu menyelamatkan jiwanya.
“Sebenarnya dia terlambat memeriksakan diri,” kata dokter Avishek Mukherjee, spesialis bedah urologi di RS Wockhardt.
Priapism menyebabkan darah sulit keluar dari penis. Terdapat dua silinder dalam penis, yang disebut corpora dan cavernosa. Di situlah darah berkumpul dan menyebabkan organ ini tegang.
Ketika terjadi ereksi, aliran darah berhenti. Jika ketegangan ini berlangsung lebih dari satu jam, pasokan darah ke alat kelamin pria itu akan berkurang. Hal ini bisa merusak Mr P. Bila suplai itu terputus dalam waktu lama, penis bahkan bisa membusuk dan harus diamputasi untuk menyelamatkan pemiliknya.
Untuk mengatasi hal itu, darah harus dialirkan agar ada pasokan darah baru. Itu bisa dilakukan dengan cara membuat jalan baru. Ujung penis yang disebut kelenjar pens, memiliki lubang untuk mengeluarkan darah.
“Kami membuat saluran baru antara silinder corpora dan cavernosa dengan cara membuat lubang pada dinding yang memisahkan kedua silinder. Itulah yang membuat darah mengalir keluar dari organ itu, sehingga bisa kembali lemas,” jelas dokter Mukherjee.
No comments:
Post a Comment