Setelah sempat mereda kejadian flu babi yang menghebohkan beberapa waktu lalu...kini muncul lagi virus flu singapura. Walaupun nggak seganas virus flu babi atau flu burung...kita tetap harus hati-hati dan waspada. Karena namanya virus...gampang sekali menyebar dan membawa penyakit. Karena pengaruh angin dan cuaca...membuat kita yang tinggal di kawasan asia tenggara ini harus meningkatkan kewaspadaannya. Lebih lanjut mengenai virus singapura...simak artikel berikut:
Flu Singapura Tak Seganas Flu Burung, Rentan Serang Anak-anak
Flu Singapura sudah masuk ke Indonesia sejak ditemukan 8 kasus di Jakarta tahun 2009. Banyak yang khawatir flu Singapura ini seperti flu burung atau flu babi yang mematikan. Meski penularannya mudah,flu Singapura tidaklah seganas flu burung ataupun flu babi.
Flu Singapura dalam ilmu kedokteran dikenal dengan Hand Foot and Mouth Disease (HFMD). Penyakit ini menyerupai flu yang disertai dengan terbentuknya lesi vesikular (bintil berisi cairan) di sekitar tangan, kaki, dan mulut.
Gejala awal dari flu Singapura sama seperti flu pada umumnya seperti demam, sakit tenggorokan, pilek, sakit sepala, nyeri sendi, hilang nafsu makan, peradangan pada saluran nafas atas.
Yang paling khas dari flu Singapura ini adalah timbulnya lesi vesikular atau bintil cairan di tangan, kaki, mulut dan bahkan bokong. Namun sebagian tidak menunjukkan gejala apa-apa (asymptom).
"Flu Singapura ini tidaklah berbahaya dan ganas, bahkan penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya bila daya tahan tubuh pasein baik," kata dr R. Fera Ibrahim M.Sc.,Ph.D.,SpMK, peneliti dan dosen di Departemen Mikrobiologi Klinik FKUI saat dihubungi detikHealth, Jumat (26/3/2010).
Flu Singapura atau HFMD disebabkan oleh virus golongan Picornaviridae, yang paling banyak adalah Enterovirus secara umum, termasuk Coxsackievirus A16, EV 71 dan Echovirus.
Flu Singapura paling banyak menyerang bayi dan anak-anak, dan sangat jarang menyerang orang dewasa, namun masih ada kemungkinan. Kebanyakan orang dewasa memiliki sistem kekebalan tubuh cukup kuat untuk mengalahkan virus ini.
Menurut dr Fera, masa inkubasi penyakit ini sekitar 1 hingga 3 hari. Virus akan menginfeksi orang dengan sistem kekebalan lemah, yang rentan pada bayi dan anak-anak. Penyakit ini bisa sembuh dengan sendirinya bila daya tahan tubuh pasien membaik.
dr Fera juga menuturkan, tak ada obat yang spesifik untuk anti virus flu Singapura ini. Gejala-gejala yang ditimbulkan dapat segera hilang dengan menggunakan obat-obatan atau multivitamin yang biasa digunakan untuk influenza. Biasanya dokter akan memberikan interferon untuk menaikkan sistem kekebalan tubuh pasien.
Flu Singapura sangat mudah menular. Penularannya sama seperti penularan flu pada umumnya, yaitu melalui kontak langsung saat bicara, batuk, bersin, yang dapat mengeluarkan cairan saluran nafas. Bisa juga melalui cairan lesi vasekular yang mengenai kulit. Yang paling rentan pada anak-anak adalah melalui mainan yang digigit.
Untuk pencegahan, hindarilah kontak langsung dengan penderitanya. Terutama bagi anak-anak yang rentan terhadap berbagai macam penyakit.
sumber:detik.com
No comments:
Post a Comment