Masih ingat kan kasus hebohnya seorang balita dari malang yang sudah hobi merokok dan minum kopi..? Menurut anda siapa yang patut bertanggungjawab atas kelainan ini...?
Setiap orang tua sebenarnya pasti menginginkan anaknya sehat dan pintar. Namun bila orang tua tidak peduli terhadap anaknya...apalagi sampai mengajarkan hal-hal yang tidak baik...tentu saja patut dipertanyakan...sejauh mana si orang tua menyayangi anaknya...?
Jangan-jangan si anak hanya dijadikan obyek "pemuas" kesenangan orang tuanya saja. Kalau sudah demikian harusnya pemerintah memberikan teguran ataupun bimbingan terhadap orang tua macam begini...? Karena tidak sepantasnya orang tua membiarkan anaknya yang masih balita merokok, memaki dengan kata-kata kotor, minum kopi dan hal-hal lain yang membahayakan kesehatan tubuh maupun jiwanya.
Lebih lanjut mengenai balita perokok ini, simak artikel berikut:
Balita Perokok Perlu Pendampingan
Psikolog Universitas Muhammadiyah Malang (UMM) Yudi Hartono, M.Psi menyatakan, Sandi (4), balita asal Kota Malang, Jawa Timur, yang sudah kecanduan rokok sejak usia 1,5 tahun perlu pendampingan secara intensif dari orang-orang terdekatnya.
"Kondisi seperti itu kalau dibiarkan dan terus berlanjut, secara psikologis akan membahayakan dirinya sehingga perlu pendampingan untuk menuntun dia agar secara perlahan bisa meninggalkan kebiasaan bahkan kecanduan merokoknya," katanya di Malang, Minggu.
Menurut dia, Sandi sejak kecil sudah mendapatkan modelling dari lingkungan sekitarnya yang rata-rata perokok berat dan merokok dianggap sebagai sesuatu yang menyenangkan. Kondisi ini harus segera dihentikan.
Ia mengakui, untuk memberikan pemahaman dan pengertian bagi Sandi memang cukup sulit, meskipun sesungguhnya dia sendiri tidak tahu apa yang dilakukannya dan tidak paham terhadap apa yang diucapkannya.
Yudi mengatakan, Balita tersebut juga sudah fasih mengeluarkan kalimat-kalimat yang tidak seharusnya (kata-kata kotor), sehingga harus benar-benar dijaga dan diberi pengertian bahwa kata-kata seperti itu tidak sopan.
Sementara ibu Sandi, Mujiati mengatakan, keseharian Sandi ketika berada di rumah dan menjelang tidur juga tidak ubahnya seperti balita lainnya, membutuhkan dot susu dan bermanja pada ibunya.
Setiap pagi setelah bangun tidur dan cuci muka, kata Mujiati, Sandi langsung minta rokok. Setelah merokok Sandi langsung diambil oleh `teman-temannya` yang bekerja sebagai tukang parkir atau tambal ban dan baru sore hari Sandi "dikembalikan" ke rumah.
"Mau bagaimana lagi saya bekerja, bapaknya jauh. Siapa yang akan mengasuh, jadi ya banyak yang mengasuh dia. Tapi bagaimanapun juga saya akan berupaya mendampingi dia dan meluruskan kelakuannya yang tidak semestinya sebagai balita," katanya.
Sandi sering diajak mangkal sebagai tukang parkir di kawasan Jalan Nusakambangan (depan gedung Kesenian Gajayana) Kota Malang dan sering membeli rokok sendiri ke kios yang dekat dengan kawasan itu.
sumber:antaranews.com
lihat video balita perokok n berkata kotor
ReplyDeletehttp://www.4shared.com/file/258802795/63a1db30/Dani_Rokok.html