Wednesday, 14 April 2010

kejadian Mistis dibalik bentrok makam mbah priok

Santri Gunakan Senjata Tajam Cegah Penggusuran Makam Mbah Priok

Bentrok di makam mbah priok kali ini memang begitu memilukan. Banyak korban berjatuhan baik dari pihak petugas maupun masyarakat. Mungkinkah ini akan mengulang peristiwa tanjung priok berdarah era orde baru...? Semoga aja tidak. Masyarakat sudah semakin sengsara menjadi korban kebiadaban oknum satpol PP dan antek2 nya...terutama masyarakat kaum bawah.

Namun ada kejadian aneh dalam peristiwa bentrok tersebut. Apa saja kejadian aneh dan mistis tersebut...? Simak berita ini:

Eksekusi Makam Mbah Priok

Makam Mbah Priok & Cerita Mistis Satpol PP
Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad itu kemudian dikenal sebagai Makam Mbah Priok.


Makam Habib Hasan bin Muhammad al Haddad atau yang dikenal sebagai Makam Mbah Priok, Koja, Jakarta Utara, menyimpan cerita sejarah sehingga sangat dihormati warga. Bahkan, ketika pendopo makam akan dibongkar pemerintah, pengikut rela mati mempertahankannya.

Informasi yang dihimpun di lapangan menyebutkan Habib Hasan merupakan salah satu tokoh yang dikenal sebagai penyiar agama Islam. Dia berasal dari Pulau Sumatera.

Habib bisa sampai di tanah Batavia (Jakarta) awalnya karena perahu yang ditumpanginya dihajar badai ketika hendak melintas di dekat Batavia.

Tetapi, pada waktu itu habib selamat dari amukan badai. Konon, dia selamat karena menemukan periuk. Dengan periuk itulah habib berhasil menepi ke Batavia.

Sejak itu, Habib Hasan tinggal di Batavia dan menyiarkan agama Islam di sana. Tidak lama kemudian, kawasan tempat di mana habib pernah selamat dari badai itu dinamai Tanjung Priok.

Habib Hasan meninggal di Batavia. Untuk mengenang perjuangan habib, pengikutnya membangun makam sekaligus masjid untuk mengadakan majelis taklim. Makam di Koja ini kemudian dikenal sebagai makam Mbah Priok.

Tempat itu kemudian dikenal luas. Tiap akhir pekan, sampai sekarang, sedikitnya 1.500 orang mengikuti pengajian di sana.

Sampai akhirnya timbul kasus. Bangunan pendopo makam Mbah Priok dinyatakan berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II sehingga menyalahi aturan dan harus ditertibkan.

Sebenarnya sudah beberapa tahun lalu, upaya penertiban pendopo akan direalisasikan. Tetapi, ahli waris makam Mbah Priok menolak keras. Sampai akhirnya, Rabu 14 April 2010, pemerintah mengerahkan petugas untuk mengeksekusi.

Pengikut Habib Ali Zaenal Abidin bin Abdulrahman Al Idrus dan Habib Abdullah Sting, ahli waris makam Mbah Priok, tidak tinggal diam. Mereka menghadang laju petugas hingga akhirnya bentrok fisik pecah dan korban berjatuhan.

Usai bentrok sengit dengan pengikut habib, petugas Satpol PP mendapat pengalaman berbau mistis.

Salah seorang petugas Satpol PP yang dari awal mengamati proses bentrokan fisik mengatakan kendati jumlah pengikut habib tidak ada setengahnya dari Satpol PP, mereka tidak ada yang takut terluka parah sama sekali.

“Sepertinya mereka punya ilmu ghaib. Tidak ada yang terluka berat, saat terkena lemparan benda keras, bahkan maju terus,” kata petugas yang tidak mau disebut namanya itu.

Sebaliknya, justru petugas yang banyak menderita luka. Padahal, petugas sudah mengenakan pakaian anti huru-hara.

Petugas Satpol PP yang bernama Slamet menambahkan malahan ada helm petugas yang sampai pecah karena terkena lemparan dari salah satu pengikut habib.

Tetapi sebaliknya, ketika petugas melempar batu ke arah massa, seolah-olah bagi massa, batu itu tidak berarti apa-apa.

Slamet sangat heran dengan pengalamannya. Dia mengaku merasakan ada kekuatan di luar akal sehatnya yang ikut membentengi lokasi sehingga petugas sangat sulit melaksanakan eksekusi.

Bentrokan fisik yang memakan banyak korban luka di pihak Satpol PP itu akhirnya reda setelah pemerintah dan pengelola makam sepakat berunding.

Mengenai kebijakan eksekusi, dalam berbagai kesempatan Wakil Walikota Atma Senjaya mengatakan bahwa penertiban gapura dan pendopo di makam Mbah Priok ini sudah sesuai dengan instruksi gubernur DKI nomor 132/2009 tentang penertiban bangunan.

Sebab, kata dia, bangunan itu berdiri di atas lahan milik PT Pelindo II, sesuai dengan hak pengelolaan lahan (HPL) Nomor 01/Koja dengan luas 1.452.270 meter persegi.

Sebaliknya, bagi ahli waris makam Mbah Priok rencana pembongkaran justru menyalahi aturan. Sebab, areal pemakaman dan masjid ini telah memiliki sertifikat resmi yang dikeluarkan pada jaman pendudukan Belanda dulu.

sumber:vivanews.com

5 comments:

  1. sebenarnnya semua yang da di priok biadab.. kenapa ngk di pikir dulu dengan kepala dingin,asal main pukul aja!! kalian tuh manusia pa binatang?? pa ini yang di namakan "INDONESIA"?????? harga diri kalian di mana??? kalau seperti ini trus2an. qt bakal gampang di bobol ma negara laen.. karena lihat negara qt yang gampang di adu domba. baik dari satpol PP,polisi,santri ataupun masyarakat berpikir semuanya,kalian punya otak atau tidak!!! percuma di didik tapi kelakuan sama kayak binatang.. saya yakin dari kalian semua hidupnya bakal seperti binatang..

    ReplyDelete
  2. kalau mengandung mistis memang iya, biarlah mereka yang mempunyai maksud tertentu dapat mengetahui dan merasakan hebatnya perlindungan Tuhan, dan mudah-mudahan orang-orang/para pejabat faham dan menyadari bahwa keputusan yang telah di laksanakan adalah keputusan yang salah.

    ReplyDelete
  3. Karena Allah tidak rela bila ada satu saja kekasihNya yang di ganggu.

    ReplyDelete
  4. anak priok asli24 June 2013 at 18:00

    Sampai akhir zaman pun maqam waliyullah itu tetap berdiri..

    ReplyDelete
  5. Dalam hadist qudsi allah menyatakan:barang siapa memusuhi wali ku maka aku menyatakan perang dgn org itu,

    ReplyDelete

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.