Sunday 7 November 2010

Titisan Mbah petruk dan kiai sapu jagat....benar nggak ya...?



Didalam bencana selalu ada saja keanehan yang terjadi...yang kadang-kadang nggak bisa dipikir secara rasional. Seperti yang terjadi di MAgelang kali ini. Ada 3 pria yang mengaku titisan mbah petruk dan kiai sapu jagat.....memberikan beberapa 'wejangan' kepada pegungsi letusan merapi. Entah benar atau tidak....sebagai manusia yang percaya kepada Tuhan ...sudah seharusnya tetap mengedepankan rasionalitas...dan yang penting selalu waspada terhadap segala berita yang berkembang. Lebih lanjut mengenai ini...simak berita dari detiknews.com berikut ini:

3 Pria Mengaku Titisan Mbah Petruk & Kiai Sapu Jagat, Orasi di Depan Pengungsi
Bagus Kurniawan - detikNews

Klaten - Sekitar pukul 11.30 WIB, tiba-tiba saja Posko SAR Balerante di Kecamatan Manisrenggo, Kabupaten Magelang,
engah, kedatangan tiga laki-laki yang bikin heboh. Ketiga warga Desa Talun, Kecamatan Kemalang, itu mengaku titisan Mbah Petruk dan Kiai Sapu Jagat -- yang menurut cerita rakyat setempat merupakan penguasa Gunung Merapi.

Tiga laki-laki bernama Warjo, Walidi dan Pardiyo, datang menggunakan sepeda motor. Setibanya di lokasi ketiganya langsung menghampiri para pengungsi dan relawan.

Walidi bertindak sebagai juru bicara. Walidi mengatakan, sebagai titisan Mbah Petruk, dia diamanatkan untuk menyampaikan pesan agar para warga yang menjadi korban letusan Merapi agar sebaiknya mengungsi ke daerah Klaten yang dianggap lebih aman.

"Saya ini titisan Mbah Petruk, Yogya akan saya bumi hanguskan karena Raja tidak menurut pada penguasa Merapi dan penguasa Pantai Selatan," ujar Walidi yang mengenakan batik lengan panjang sambil berteriak-teriak di depan para pengungsi.

Sambil mengacungkan salah satu jarinya, dia meminta warga tidak menyepelekan amanat yang dibawanya itu.
"Saya meminta warga untuk mengungsi di Klaten saja, karena akan selamat, sebab yang akan dibumihanguskan, oleh Mbah Petruk adalah wilayah Yogyakarta yang masuk di dalam wiyah kekuasaan Keraton Yogya," katanya dengan suara nyaring dalam bahasa Indonesia.

Dia lalu menyambung dengan bahasa Jawa. "Nek arep ngungsi neng Klaten wae, mesti slamet (Kalau mau mengungsi ke Klaten saja, pasti selamat)," katanya.

Aksi Walidi ini mencuri perhatian warga yang mengungnsi. Para relawan berusaha meminta Walidi agar tetap tenang. Walidi mencoba mengarah ke barak pengungsian, namun petugas buru-buru menghalaunya.

Pardiyo juga tak mau kalah untuk ikut berorasi. Dia mengatakan kepemimpinan SBY sudah tidak bisa dipercaya lagi.

"Kita tidak percaya pada kepemimpinan SBY. Yudhoyono suruh ke sini karena tidak bisa menyelesaikan krisis Merapi," ucap Pardiyo.

Mencegah aksi ini terus berlanjut, Tim SAR kemudian mengamankan ketiganya dan membawa mereka masuk ke dalam ambulans. Ketika diboyong menuju ambulans, Walidi yang mengaku sebagai titisan Mbah Petruk tersebut sempat memamerkan "kesaktian"-nya. Walidi sempat membenturkan keningnya di aspal, yang memicu ketakutan para warga.

1 comment:

  1. Ngga percaya, paling jg orang2 yg dsuruh menjelek2an pemerinthn SBY biar SBY turun

    ReplyDelete

About Me

My photo
Halo sobat...nama saya Didik Sugiarto.....Saya bukanlah blogger profesional....hanya sekedar hobi ngeblog dan juga belajar cara mencari uang dengan blog.....adsense, amazon, clickbank dll.......semoga blog ini bermanfaat bagi kita semua.